Ilustrasi KKB Papua. Rangkuman Fakta KKB Papua Bunuh Warga Sipil dan Berfoto dengan Jasad Korba, diulas di artikel ini.
madingindonesia.co.id - Inilah rangkuman fakta tentang aksi keji KKB Papua membunuh warga sipil dan berfoto dengan jasad korban.
Diketahui, KKB Papua dari
Komite Nasional Papua Barat ( KNPB) menganiaya
dua warga di Kampung Sori, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada
Jumat (11/12/2020).
Selain itu, KKB Papua juga merusak tiga motor yang ada
di lokasi.
Aksi keji KKB Papua dari KNPB bukan
sekali ini terjadi, sebelumnya Ketua KNPB menjadi
tersangka dalang kerusuhan Jayapura pada 29 Agustus 2019 lalu.
Berikut rangkuman fakta selengkapnya.
1. Bunuh warga sipil
KKB Papua dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
menganiaya dua warga di Kampung Sori, Distrik Aifat Timur, Kabupaten Maybrat, Papua Barat, pada
Jumat (11/12/2020).
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Setelah
Membunuh, Para Pelaku Foto Bersama Jasad Korban, Mereka Edarkan untuk Teror
Warga'
Seorang warga berinisial OA meninggal akibat insiden
penyerangan itu.
Sementara,
seorang warga berinisial KS mengalami luka serius karena dianiaya.
“Polisi menerima laporan penganiayaan itu pada Jumat
(11/12/2020) sekitar pukul 07.30 WIT.
Setelah mendapat laporan, Polisi langsung mendatangi
lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban.
Korban terluka dibawa ke Rumah Sakit Umum Keyen
Kabupaten Sorong Selatan,” kata Pelaksana Tugas Kapolres Persiapan Maybrat,
Kompol Bernadus Okoka Bernardus.
2. Rusak tiga motor
Selain korban jiwa, kelompok tersebut juga merusak
tiga motor yang ada di lokasi, salah satunya motor milik korban.
Sedangkan dua motor lainnya merupakan milik tukang
ojek dan warga yang berada di sekitar lokasi.
Polisi telah mengambil motor tersebut sebagai barang
bukti.
3. Berfoto dengan jasad korban
Tak cuma membunuh warga sipil, tapi KKB Papua juga
berfoto dengan jasad korbannya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan
judul 6 Fakta KKB Papua Bunuh Warga Sipil dan Berfoto Foto
tersebut disebar di media sosial untuk meneror masyarakat Papua.
“Setelah mereka melakukan pembunuhan terhadap warga,
para pelaku ini sempat foto bersama jasad korban.
Kemudian mereka edarkan untuk meneror warga di sana,”
kata Bernadus
4. Warga takut keluar rumah
Setelah kejadian itu, aktivitas pemerintahan di Kabupaten Maybrat terganggu.
Sejumlah kantor masih tutup hingga hari ini.
Sebagian besar warga masih takut keluar rumah akibat
teror yang diduga dilakukan oleh KKB Papua.
Polisi masih menyelidiki kasus penganiayaan yang
menewaskan seorang warga itu.
Sejumlah saksi telah diperiksa.
“Polisi telah mengantongi identitas pelaku dan sedang
melakukan pengejaran bersama TNI,” kata Bernadus.
5.
Aksi keji sebelumnya
Aksi keji KKB Papua dari KNPB ternyata
bukan sekali ini terjadi.
Sebelumnya, Polda Papua menangkap Ketua KNPB Agus
Kossay yang merupakan tersangka dalang kerusuhan Jayapura pada 29 Agustus lalu.
Seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Polda
Papua Tangkap Ketua KNPB, Tersangka Dalang Kerusuhan Jayapura'
"Kira-kira jam 18 (17/9/2019) ditangkap oleh tim
gabungan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Kapolda Papua
Irjen Rudolf A Rodja, di Jayapura, Rabu (18/9/2019).
Menurut Rudolf, Agus Kossay, sebelum ditangkap, telah
ditetapkan sebagai tersangka dan masuk ke daftar pencarian orang (DPO).
Selain itu, Agus Kossay ditangkap saat sedang
membonceng rekannya dengan motor di Kabupaten Jayapura.
"Karena dia adalah DPO, kemudian mereka
menggunakan sepeda motor hasil curian," katanya.
Jenderal Tito Karnavian menyebutkan bahwa ada sejumlah
organisasi yang melatarbelakangi kerusuhan di Papua dan Papua Barat.
Dua di antaranya adalah United Liberation Movement for
West Papua ( ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat ( KNPB).
"ULMWP dan KNPB bertanggung
jawab atas kejadian ini. Mereka yang produksi hoaks itu," ujar
Tito saat berkunjung ke Jayapura, Papua, Kamis (5/9/2019).
6. Rekam jejak KNPB
Melansir dari Wikipedia, KNPB adalah
organisasi Politik rakyat Papua dan sebuah kelompok Masyarakat Papua yang
berkampanye untuk kemerdekaan Negara Papua Barat.
Pada Tahun 1961 didirikan Komite Nasional oleh Para
pejuang Kemerdekaan Bangsa Papua Barat.
Pada Tanggal 11 April 1969, Herman Wayoi, Mozes
Werror, Clemens Runaweri memimpin sebanyak 200 pendemo kebanyakan dari
pegawai-pegawai negeri, pelajar dan mahasiswa.
Demonstrasi awalnya hanya bergerak puluhan orang saja.
Pagi-pagi mereka berangkat ke kediaman Utusan Khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Fernando Ortiz Sanz dan menyampaikan suatu
resolusi berjudul, ”Penentuan Nasib Sendiri atau disingkat Penase.”
Demo pertama kali menentang pelaksanaan Pepera melalui
sistem perwakilan Dewan Musyarawah Pepera.
Pendemo menegaskan harus menjalankan referendum untuk
satu orang satu suara.
Pada Tahun 2009 nama Komite Nasional Papua berubah
menjadi Komite nasional Papua Barat ( KNPB).
Dengan atas dasar keprihatinan penderitaan rakyat
Papua dan waktu itu ditangkapnya Buktar Tabuni dan Sebby Sabom di Pemakaman
Theys E.Eluay.
Tokoh sentral KNPB adalah Bukthar Tabuni, yang
kemudian membentuk sebuah lembaga politik namanya Parlemen Rakyat Daerah(PRD)
dan sekarang ketua PRD adalah Buchtar Tabuni.
Ilustrasi KKB Papua (Facebook TPNPB)
Pada April 2009, KNPB mensponsori
15.000 orang untuk melakukan demonstrasi.
8 pengunjuk rasa tewas dalam demonstrasi tersebut dan
seorang polisi terluka oleh panah.
Pada tanggal 22 Maret 2010, KNPB menyelenggarakan
serangkaian kegiatan baru.
15 orang Papua ditangkap setelah polisi membubarkan
massa.
Parlemen internasional untuk Papua Barat (IPWP) dan Pengacara internasional untuk Papua Barat (ILWP) mengenali KNPB sebagai koordinator domestik untuk gerakan kemerdekaan Papua Barat.
No comments:
Post a Comment