Pidato perdana Presiden Prabowo Subianto di awal kepemimpinannya dinilai mengandung optimisme tinggi untuk membawa Indonesia keluar dari berbagai krisis.
Pengamat politik Sumsel, M. Haekal Al Haffafah mengatakan Prabowo dalam pidatonya itu telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk membangun Indonesia lebih baik dari berbagai sisi.
"Kita lihat ada suasana optimise yang tinggi dimana seluruh rakyat itu optimis bahwa pak Prabowo itu bisa hadir untuk membawa Indonesia keluar dari berbagai krisis," katanya, Minggu (20/10/2024).
Menurut Haekal, Prabowo menyadari sepenuhnya jika pemerintahannya ke depan akan dihadapkan dengan banyak tantangan yang kompleks.
Seperti isu geopolitik, salah satunya perang antara Israel dan Palestina yang kini melibatkan sejumlah negara timur tengah. Kondisi ini dinilai dapat mempengaruhi perekonomian nasional di tengah tekanan luar.
"Nah ini (geopolitik) kan akan berdampak secara langsung dan tak langsung. Makanya pak Prabowo ingin mengatakan tantangan kita besar tetapi kita tidak boleh menutup mata tantangan itu ada tapi kita juga harus tetap optimis," ujar Haekal yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesian Democracy Study Center.
Belum lagi di dalam negeri, tantangan yang akan dihadapi pemerintahan Prabowo juga tak kalah berat. Dari sisi ekonomi, Haekal melihat Prabowo menyadari betul besarnya potensi Sumber Daya Alam yang dimiliki bangsa ini. Oleh karena itu, hal yang menjadi penekanan di awal adalah mengingatkan jangan sampai terjadi kebocoran negara.
Artinya, pesan Prabowo itu, kata Haekal, sekaligus meminta penegakan hukum lebih diperkuat untuk mengawasi penggunaan anggaran agar korupsi tidak merajalela.
Atau dengan kata lain pula, keinginan Prabowo untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, maka penegakan hukum yang kuat dan tegas serta tak pandang bulu wajib menjadi prioritas utama.
Kemudian masalah kemiskinan, Prabowo menargetkan angka kemiskinan di bawah 5 persen. Haekal menyebut Prabowo juga menyadari hal itu tidak mudah namun Prabowo lagi-lagi menggaungkan semangat optimisme bahwa Indonesia punya potensi untuk bisa keluar dari krisis tersebut.
"Ada istilah beliau yang menarik tadi, jangan seperti burung unta, yang kalau melihat hal yang tidak disukai dia nunduk ke tanah, artinya jangan sampai pejabat negara seperti burung unta tadi, sekalipun ada tantangan harus dihadapi dengan jiwa patriotisme, semangat kebangsaan dan semangat optimism," jelasnya.
No comments:
Post a Comment