Gerakan Pemuda Ansor pada Selasa
1 Oktober kemarin menggelar apel kesaktian Pancasila di halaman Masjid Raya
Albantani, Serang, Banten. Dalam apel tersebut Ketua Umum GP Ansor Addin
Jauharudin memastikan bahwa situasi transisi dan kepemimpinan Indonesia ke
depan akan berjalan lancar dan damai.
Di hadapan ribuan anggota Ansor
yang mengikuti apel Addin mengatakan bahwa seluruh Ansor Banser di Indonesia
dan seluruh dunia akan mengawal jalannya transisi pemerintahan. "Kami akan
memastikan dan menjaga situasi transisi Republik berjalan lancar dan
damai," kata Addin seperti keterangan tertulis yang dikutip Rabu,
(2/10/2024).
Dia berharap kepemimpinan
Indonesia ke depan di bawah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming bisa
melanjutkan estafet kepemimpinan untuk melanjutkan pembangunan Indonesia,
bahkan bisa membawa negara melompat lebih jauh.
Ansor, lanjut Addin, dengan
segala struktur yang dimiliki akan dimaksimalkan membantu negara. Bahkan Ansor
juga akan mengawal target pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 8 persen.
"Ansor dengan segenap
kekuatan maksimal akan berkontribusi maksimal untuk pemerintahan ke depan
melalui kesiapsiagaan Banser sebagai komponen cadangan negara, pembangunan
sumberdaya manusia anak-anak muda, mengawal pertumbuhan ekonomi 8 persen pemerintahan
ke depan dan memastikan program-program pemerintahan ke depan sampai ke akar
rumput melalui jejaring GP Ansor yang luas sampai ke pelosok desa," kata
Addin.
Dia pun meminta kader Ansor
Banser untuk mengkonsolidasikan kekuatan organisasi dengan masif, sekaligus
membuktikan komitmen terhadap negara melalui gerakan yang terorganisir.
"Kita buktikan sebagai organisasi terdidik, terorganisir, dan kita adalah
pasukan terlatih yang siap bergerak kapanpun dibutuhkan negara maupun
masyarakat dan utamanya oleh Nahdlatul Ulama," imbuhnya.
Selain memastikan pengabdiannya
terhadap bangsa dan negara, Addin menegaskan bahwa kader Ansor Banser juga
harus menjaga marwah organisasi dan Nahdlatul Ulama.
"Jangan pernah biarkan satu
helai pun, satu lembar pun, satu bendera NU jatuh kemudian diinjak oleh orang
lain. Karena bendera adalah entitas, atribut kebesaran marwah organisasi kita.
Maka semuanya harus solid, harus kompak," tutup Addin.
No comments:
Post a Comment