Pertumbuhan Ekonomi Masih Terjaga 5 Persen - Mading Indonesia

Post Top Ad

Pertumbuhan Ekonomi Masih Terjaga 5 Persen

Pertumbuhan Ekonomi Masih Terjaga 5 Persen

Share This

 

Di tengah kondisi global yang dipenuhi ketidakpastian, Pemerintah masih optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa terjaga di kisaran 5 persen sepanjang 2024. Pertumbuhan ini ditompang oleh konsumsi yang tinggi pasca Lebaran.

 

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selain sektor konsumsi, pariwisata dan industri juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan kredit yang naik hingga 13 persen.

 

“Sektor riil cukup bagus,” ujar Airlangga, Rabu (17/7/2024).

Senada, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resilient pada 2024.

 

Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 masih bertahan di atas 5 persen. Tidak jauh bergeser dari kuartal I-2024 yang mencatatkan 5,11 persen.

 

Di kuartal II-2024, pemanfaatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR), Gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN), kegiatan Pemilu, kenaikan gaji ASN sebesar 12 persen. Lalu, pensiunan ASN sebesar 18 persen akan mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Belanja APBN tersebut akan memberikan daya ungkit atau konsumsi,” kata Wanita yang akrab disapa Ani ini.

 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2024 akan didorong oleh investasi yang tumbuh meningkat, seiring dengan progres Proyek Strategis Nasional (PSN).

 

Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia semester II-2024, Ani juga masih pede bisa berada pada kisaran 5 persen sampai 5,2 persen sesuai target Pemerintah.

Menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, perekonomian Indonesia di semester II-2024 masih akan ditopang oleh permintaan domestik dan inflasi yang terus terjaga.

 

Menurutnya, sumber pertumbuhan ekonomi negeri akan menjadi bantalan di tengah gejolak perekonomian global.

“Karenanya, indikator perekonomian dalam negeri terus dijaga. Sebab, tekanan dari sisi perekonomian global berada di luar kendali Pemerintah,” kata Ani.

 

Kondisi global pada semester II-2024 masih dipenuhi ketidakpastian. Hal ini dipicu oleh perubahan akibat Pemilu di sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan kondisi geopolitik yang masih tinggi.

 

Karena itu, APBN harus terus dijaga karena menjadi pelindung dan shock absorber.

Ani menjelaskan, hingga akhir semester I-2024, posisi APBN tercatat mengalami defisit 0,34 persen atau Rp 77,3 triliun. Kendati defisit, APBN tetap sehat.

 

“Defisit masih di bawah 3 persen, bahkan pembiayaan bisa ditekan cukup besar, turun Rp 214 triliun dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) dengan penggunaan Saldo Anggaran Lebih (SAL),” ungkapnya.

 

Ani juga berharap, pelaksanaan seluruh program Kementerian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah (Pemda) masih bisa dieksekusi untuk mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kemakmuran masyarakat.

Sebelumnya, dalam dokumen Asian Development Outlook edisi Juli 2024, Kepala Ekonom Asian Development Bank (ADB) Albert Park mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap bertahan 5 persen.

 

Demikian juga untuk negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya, meski sebagian besar akan tumbuh lebih tinggi pada 2025.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Pages