World
Bank mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5 persen
dengan tingkat inflasi sebesar 2,58 persen. Hal tersebut diungkap Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menerima kunjungan
delegasi World Bank di Istana Merdeka Jakarta.
Airlangga
menuturkan, World Bank juga mengapresiasi sejumlah program yang telah dilakukan
pemerintah Indonesia seperti kemiskinan dan program infrastruktur pertanian.
“Antara
lain program-program yang terkait dengan infrastruktur untuk pertanian termasuk
dengan irigasi yang tadi delegasi World Bank dari Lombok dan melihat bagaimana
pendapatan petani meningkat dan juga irigasi berjalan dengan baik kemudian juga
hasil daripada pertanian mendongkrak nilai tukar petani,” katanya, dikutip,
Jumat, 26 Juli 2024.
Lanjutnya,
World Bank juga mengapresiasi program penurunan stunting yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia melalui program early childhood.
Diketahui,
saat ini terjadi penurunan angka stunting di Indonesia dari 37 persen menjadi
21 persen, penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dari 6,2 persen menjadi 0,8
persen.
“Nah
terkait dengan program tersebut, Bapak Presiden juga bercerita mengenai program
dana desa di mana dana desa sebesar Rp71 triliun dipergunakan untuk berbagai
kegiatan di pedesaan termasuk untuk mengurangi dari pada stunting,” ungkap
Airlangga.
Dalam
pertemuan tersebut yang juga dihadiri oleh Presiden Jokowi, Kepala Negara
menekankan pentingnya resiliensi pangan dan energi hijau untuk masa depan
Indonesia. Sebab, Indonesia memiliki program terkait dengan energi bersih
antara lain hydro solar geothermal.
“Dan
juga dari World Bank mengatakan pentingnya untuk pengembangan transmisi
infrastruktur, transmisi listrik. Dan tentu ini menjadi prioritas-prioritas
yang perlu dilakukan oleh pemerintah,” bebernya.
Jokowi
juga mengingatkan bahwa transisi energi perlu mempertimbangkan harga yang
terjangkau bagi masyarakat. Oleh karena itu, multiple source of energy dengan
transmisi yang ter-conectivity antar pulau diharapkan dapat membuat harga yang
terjangkau bagi masyarakat.
“Tentunya
berbagai subsidi yang dilakukan oleh pemerintah juga tentunya ke depan subsidi
ini akan ditujukan kepada mereka yang berhak,” tutur Airlangga.
Tidak
hanya itu, Jokowi turut menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya manusia,
serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah. Delegasi World Bank juga
mencatat berbagai program untuk mendukung infrastruktur listrik dan praktik
terbaik yang telah dilakukan di negara lain seperti India.
“Ada
beberapa best practice yang dilakukan di India, di mana India juga bisa mencari
fund sejenis PLN namun fund tersebut di-back up atau didukung oleh World Bank,”
ungkap Airlangga.
Terakhir,
Airlangga mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendorong kebijakan penanganan
keberlanjutan, termasuk pengembangan nursery untuk tanaman dalam skala besar di
Tanah Air. Diantaranya adalah di Ibu Kota Nusantara dan Bali.
“Oleh
karena itu, dari World Bank merasa bahwa program yang dilakukan oleh Indonesia
adalah program yang sifatnya masif, skala besar, dan juga dengan masif dan
skala besar itu diharapkan bisa menjadi percontohan untuk negara-negara lain di
luar Indonesia,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment