Bank Indonesia optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap kuat di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap kuat didorong oleh bauran kebijakan BI dan juga pemerintah.
“Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan berada dalam kisaran 4,7% hingga 5,5%,” tutur Perry dalam konferensi pers, Kamis (20/6).
Perry menyebut, beberapa indikator yang mendorong perekonomian Indonesia tetap kuat di antaranya, konsumsi swasta tumbuh baik seiring dengan terjaganya daya beli dan kuatnya keyakinan konsumen.
Disamping itu, kondisi investasi juga meningkat, baik investasi bangunan maupun nonbangunan, sejalan dengan berlanjutnya proyek infrastruktur pemerintah dan membaiknya investasi swasta.
Pun dengan permintaan domestik kuartal II 2024 yang meningkat antara lain tercermin pada kinerja positif sejumlah indikator konsumsi rumah tangga dan investasi, seperti Indeks Keyakinan Konsumen, Indeks Penjualan Riil, dan Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur.
Perry juga menyebut, kinerja ekspor barang juga meningkat didorong kenaikan ekspor pertambangan dan manufaktur ke negara mitra dagang utama, seperti China dan India.
Ekspor jasa juga membaik ditopang pemulihan perekonomian negara asal wisatawan mancanegara. Secara sektoral, pertumbuhan ekonomi periode triwulan berjalan antara lain didukung oleh pertumbuhan Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan, LU Konstruksi, dan LU Perdagangan Besar dan Eceran.
“Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah melalui stimulus fiskal dan kebijakan makroprudensial, yang ditempuh secara konsisten dengan menerapkan prinsip kebijakan makroekonomi yang berhati–hati, guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” ungkapnya.
No comments:
Post a Comment