Betapapun redup kondisi langit pagi ini, prediksi cuaca BMKG untuk wilayah Jabodetabek sepanjang hari ini, Kamis 20 Juni 2024, tak menyebut akan adanya hujan. Cuaca Jabodetabek sejak pagi hingga malam nanti didominasi cuaca cerah, berawan, dan cerah berawan.
Kalaupun harus tetap mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir dan angin kencang, peringatan dini cuaca ini hanya diberikan kepada wilayah di Kabupaten Bogor. Potensi hujan itu pun hanya pada skala lokal dan durasi singkat pada sore hingga menjelang malam nanti.
Cuaca wilayah Jabodetabek menggambarkan wilayah Indonesia bagian selatan secara keseluruhan. Menurut BMKG, dikutip dari peringatan dini cuaca tiga hariannya yang diperbarui pada Rabu siang kemarin, potensi hujan lebat hari ini hanya tersebar di utara.
Potensi hujan lebat disebutkanya hanya ada di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kep. Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, dan Kep. Bangka Belitung. Di luar itu ada di Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
Faktor yang Mempengaruhi Cuaca Hari Ini
BMKG menyatakan memantau masih adanya sirkulasi siklonik di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina, dan satu-satunya yang berpengaruh ke wilayah Indonesia pada hari ini.
Sirkulasi siklonik atau vorteks itu membentuk daerah perlambatan kecepatan
angin (konvergensi) memanjang dari Laut Sulawesi hingga Laut Filipina, di Sulawesi Tengah, dari Laut Maluku, Sulawesi Utara, Laut Sulawesi hingga Laut Filipina, dari Maluku Utara hingga Samudera Pasifik utara Papua Barat, dan dari Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat, hingga Papua Barat Daya.
Daerah pertemuan angin (konfluensi), pengaruh dari sirkulasi siklonik yang sama, memanjang dari Filipina bagian selatan hingga Laut Filipina dan di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina. "Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut," kata BMKG.
Daerah konvergensi lainnya dipantau BMKG ada memanjang di Laut Andaman, di Sumatera Utara, dari Sumatera Selatan hingga Jambi, di Laut Cina Selatan, di Kalimantan Tengah, di Laut Sulawesi, dan di Laut Seram.
Sedangkan peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot yang mampu meningkatkan tinggi gelombang di laut terpantau di perairan Laut Cina Selatan dan Samudera Hindia sebelah selatan Lampung hingga selatan Banten.
No comments:
Post a Comment