Pemerintah Kota (Pemkot) Sorong, Provinsi Papua Barat Daya menghadirkan pasar murah sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan inflasi jelang Hari Raya Idul Fitri di wilayah itu.
Dinas Ketahanan Pangan setempat menggelar pasar murah di halaman Kantor Wali Kota Sorong dengan komoditi yang dijual terdiri dari beras SPHP 5 Kg senilai Rp56 ribu, tepung terigu segitiga biru Rp11 ribu/kg, gula pasir 1 Kg Rp16 ribu, minyak goreng INL senilai Rp12,5 ribu/0,9 Liter, Telur Rp61 ribu/rak, bawang merah Rp25 ribu/kg, bawang putih Rp40 ribu/kg, ayam potong Rp33 ribu/ekor, cabai rawit Rp50 ribu/kg, dan sayuran Rp5 ribu/ikat.
Penjabat (Pj) Wali Kota Sorong Septinus Lobat di Kota Sorong, Rabu, menjelaskan pasar murah ini sebagai upaya mengendalikan inflasi daerah dan sekaligus menjaga stabilitas pasokan serta harga pangan dalam menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
"Ini komitmen pemerintah bagaimana menyediakan pangan murah untuk bisa dijangkau masyarakat sekaligus mengendalikan inflasi," jelas Pj Wali Kota Sorong Septinus.
Dia pun memberikan apresiasi kepada dinas terkait yang telah melakukan terobosan baru untuk meningkatkan daya beli masyarakat jelang Idul Fitri dan sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi daerah.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Kota Sorong sebesar 0,93 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,49 persen.
Inflasi Papua Barat Daya berdasarkan IHK Kota Sorong paling terendah bilah dibanding dengan tiga dua daerah lainnya yakni 0,93 persen (yoy), Kabupaten Sorong 2,18 persen (yoy), dan Kabupaten Sorong Selatan 3,85 persen (yoy).
"Saat ini Kota Sorong berhasil keluar sebagai juara inflasi terendah se-Indonesia, dan kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah Pusat. Ini berkat kerja keras TPID dan dinas terkait," ujarnya.
Oleh karena itu, capaian ini perlu dipertahankan dengan membangun kolaborasi dan koordinasi baik antara pemerintah maupun seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan Inflasi daerah di Kota Sorong.
"Kolaborasi itu sudah berjalan, dan pada momentum pasar murah ini pun kita menggandeng Bank Indonesia (BI), BPS, distributor, BUMN dan para pelaku usaha lainnya dalam rangka menyukseskan pasar murah ini," katanya.
Pemerintah Kota Sorong selalu terbuka dan siap bekerja sama untuk kontribusi nyata bagi pembangunan pangan di wilayah Provinsi Papua Barat Daya termasuk kerja sama dengan daerah lain di bidang pangan.
"Kami memandang kerja sama ini merupakan langkah positif untuk memperkuat ketahanan pangan di Kota Sorong," ungkapnya.
No comments:
Post a Comment