Presiden RI Joko Widodo menerima suntikan vaksin COVID-19
booster kedua kemarin, Kamis (24/11/2022). Ia menggunakan vaksin COVID-19
produksi dalam negeri IndoVac, hasil pengembangan PT Bio Farma bersama Baylor
College of Medicine.
"Pada pagi hari ini saya tadi baru saja
divaksin booster, vaksin penguat, dan ini saya ajak seluruh masyarakat utamanya
tenaga kesehatan, utamanya lansia, dan juga orang-orang yang interaksinya
tinggi antarmasyarakat," ujar Jokowi, Kamis (24/11).
"Jadi buat masyarakat tolong diingatkan agar cepat-cepat booster. Baru 66 juta dari 204 juta target sasaran kita yang dibooster, cepat dibooster khususnya untuk nakes dan lansia di atas 60 tahun segera booster kedua," ungkap Menkes RI Budi Gunadi Sadikin dalam agenda vaksinasi booster kedua Jokowi.
Lebih lanjut Menkes meminta, ke depannya vaksinasi COVID-19 booster untuk masyarakat RI bisa menggunakan vaksin produksi dalam negeri. Mengingat, vaksin IndoVac telah beroleh izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan diperuntukkan usia 18 tahun ke atas.
"Jangan lupa boosternya pakai IndoVac karena itu sudah terbukti sangat ampuh, tidak kalah dari produksi luar negeri," pungkas Menkes.
Kepala Divisi Surveillance dan Uji Klinis dari Bio Farma, dr Rini Mulia Sari, sempat menyebut efikasi dari vaksin IndoVac telah mencapai tingkat lebih dari 80 persen. Efisiensi Indovac juga selaras dengan jenis Pfizer dalam menangkal virus Omicron.
Sorotan Epidemiolog
Dalam kesempatan sebelumnya, epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Pandu Riono, menyebut vaksin IndoVac produksi Bio Farma memang akan digunakan sebagai vaksinasi COVID-19 booster. Menurutnya, Bio Farma sudah dikenal di kancah dunia sebagai salah satu pesaing produsen vaksin.
No comments:
Post a Comment