Jelang puncak perhelatan Presidensi G20 Indonesia di Bali pada pertengahan November mendatang, persiapan penyelenggaraan Konferensi tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Negara G20 terus dilakukan Pemerintah. Berbagai rangkaian acara Presidensi G20 Indonesia, mulai dari main events hingga side events yang telah berlangsung sejak 1 Desember 2021 lalu dengan total kegiatan hingga 438 events dan diselenggarakan di 25 kota, juga telah hampir rampung untuk dilaksanakan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso selaku Sekretaris Gabungan Finance Track dan Sherpa Track Presidensi G20 Indonesia menuturkan bahwa Presidensi G20 Indonesia secara langsung telah membawa dampak positif pada perekonomian nasional, salah satunya ditunjukkan dengan laju ekonomi nasional pada dua kuartal terakhir yang tumbuh impresif dan peningkatan PDRB pada sejumlah kota tempat penyelenggaraan events.
Hal tersebut disampaikan Sesmenko Susiwijono dalam wawancara oleh Indonesia Stock Exchange (IDX) Channel pada program Market Review yang mengangkat tema “KTT G20 Sumbang Rp7,4 triliun terhadap Produk Domestik Bruto”, Kamis (10/11).
“Mungkin kalau kita lihat, dampak yang kelihatan saja PDB kita dua kuartal ini sangat bagus sekali. Kuartal II kemarin 5,44% dan kuartal III impresif sekali sangat tinggi 5,72%. Itu jauh lebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi 2019, jadi dibandingkan pra pandemi pun jauh lebih tinggi. Event ini juga betul-betul mendorong pertumbuhan PDRB secara regional,” ungkap Sesmenko Susiwijono.
Selanjutnya, Sesmenko Susiwijono juga menambahkan bahwa rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia yang telah dilaksanakan selama satu tahun juga telah memberikan dampak postif dalam mendorong peningkatan sektor konsumsi. Hal tersebut ditunjukkan dengan capaian share konsumsi rumah tangga yang masih terjaga diatas 50% dan nilai konsumsi rumah tangga yang tumbuh sebesar 5,39% (yoy) pada kuartal III tahun 2022.
Lebih lanjut, Sesmenko Susiwijono juga menjelaskan bahwa dampak positif dari Presidensi G20 Indonesia turut dirasakan oleh dunia usaha utamanya pada bidang transportasi, akomodasi, serta industri makanan dan minuman. Pada bidang transportasi, pertumbuhan tercatat sebesar 25,8% (yoy) pada kuartal III tahun 2022, sedangkan pada sektor akomodasi dan makanan minuman tumbuh sekitar 17,8% (yoy) pada kuartal III tahun 2022. Perbaikan juga ditunjukkan pada sisi tenaga kerja yang terlihat dari tingkat pengangguran pada bulan Agustus 2022 sebesar 5,86% atau menurun jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2021 yang sebesar 6,49%.
“Sekian banyak events G20 itu berdampaknya langsung dan nyata pada ekonomi kita, jadi kalau kita simpulkan hampir semua sektor utamanya transportasi, akomodasi, dan makanan minuman tumbuh luar biasa karena pengaruh event G20 ini,” tutur Sesmenko Susiwijono.
Menjawab pertanyaan seputar keterlibatan berbagai pihak dalam penyelenggaran Presidensi G20 Indonesia, Sesmenko Susiwijono menerangkan bahwa sejak dari awal telah dilakukan koordinasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku usaha, serta masyarakat baik dalam sisi penyelenggaraan maupun substansi. Dalam hal substansi, keterlibatan berbagai pihak juga ditunjukkan dari kegiatan working group dan engagement group yang membahas beragam isu strategis. Selain itu, dalam setiap penyelenggaraan event juga dengan memberikan ruang bagi daerah untuk menunjukkan potensi ekonomi maupun budaya termasuk dengan ikut menyertakan UMKM.
“Dengan konsep seperti ini, dari awal memang desain acara ini sesuai arahan Bapak Presiden supaya memberikan manfaat nyata baik bagi masyarakat maupun solusi bagi dunia sehingga kita memang desain acaranya dari awal sudah melibatkan semuanya seperti ini,” ungkap Sesmenko Susiwijono.
Menutup perbincangan, Sesmenko Susiwjono juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk menyelenggarakan KTT G20. Pemerintah saat ini tengah menyiapkan berbagai unsur penting mulai dari pengamanan yang dilakukan TNI dan Polri, penyediaan infrastruktur serta kelancaran logistik, penerapan protokol kesehatan mengingat pandemi yang belum usai, hingga komunikasi publik dengan menyiapkan media center dan koordinasi peliputan bersama jurnalis nasional maupun internasional.
No comments:
Post a Comment