Jakarta, -- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menegaskan penyakit hepatitis akut misterius yang tengah mewabah dan menyerang kelompok anak tidak berkaitan dengan pemberian vaksin Covid-19.
"Sampai saat ini, hepatitis akut berat ini tidak berkaitan dengan vaksin Covid-19 karena sebagian besar dari kasus yang muncul saat ini justru belum vaksin," ungkap Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi IDAI Muzal Kadim di konferensi pers daring, Sabtu (7/4).
Bahkan, menurut catatannya, kasus hepatitis akut misterius yang ditemukan di banyak negara, termasuk Indonesia saat ini, lebih banyak menyerang anak berusia di bawah enam tahun. Di beberapa negara, penyakit ini justru menyerang anak di bawah dua tahun yang juga tidak menerima vaksin Covid-19.
"Jadi, pada kasus akut sekarang ini tidak dikaitkan dengan vaksin Covid-19," imbuhnya menegaskan.
Meski tak berkaitan dengan vaksinasi, namun Muzal menduga adanya kaitan penyakit hepatitis akut ini dengan Covid-19. Kendati demikian, masih diperlakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pastinya.
"Kalau memang history dengan Covid-19, saat ini masih diduga berkaitan, tapi masih dugaan. Apakah itu suatu koinsiden, artinya bersamaan atau sebagai penyebab langsung, itu masih dugaan. Karena selama ini, Covid-19 itu tidak pernah timbulkan gejala seperti hepatitis berat ini," tuturnya.
Muzal juga menyatakan, hingga saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan sejumlah negara masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti.
Lebih Rentan pada Anak dan Belum Ada Vaksin
Dalam kesempatan yang sama, Muzal juga menekankan bahwa hepatitis akut misterius lebih rentan terjadi pada anak usia di bawah enam tahun. Pasalnya, sistem imun anak belum terbentuk sempurna.
"Meski ada juga hepatitis akut ini justru pada orang yang sistem imunnya kuat," ucapnya.
Hepatitis akut misterius ini juga belum memiliki vaksin yang bisa mencegah penularan. Pemberian vaksin hepatitis reguler yang diberikan sejak bayi hanya berupa vaksin hepatitis A dan B.
Sementara hepatitis akut misterius saat ini tidak berkaitan dengan hepatitis A, B, C, D, dan E.
Untuk itu, ia mengimbau para orang tua agar melakukan pencegahan seperti rajin mencuci tangan anak, menjaga kebersihan makanan dan sanitasi, menggunakan alat makan sendiri pada anak, hingga menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak.
Sebelumnya, WHO resmi mengumumkan hepatitis akut misterius sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Menurut catatan WHO, ada lebih dari 170 kasus serupa di 12 negara.
Di Indonesia, tercatat tiga anak meninggal akibat hepatitis akut. PB IDI dan IDAI mengimbau seluruh tenaga kesehatan dan orang tua untuk waspada.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220507122522-255-793842/idai-hepatitis-misterius-pada-anak-tak-terkait-dengan-vaksin-covid-19
No comments:
Post a Comment