Jakarta, - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mengklaim pemerintah dan warga untuk pertama kalinya berhasil mengendalikan laju penyebaran kasus virus corona pascalibur panjang di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan libur panjang yang dimaksudkannya itu adalah momen setelah natal dan tahun baru 2022 (nataru). Wiku mengklaim penambahan kasus Covid-19 harian belakangan masih jauh dari prediksi lonjakan kasus oleh pemerintah.
"Kesimpulannya kita telah berhasil untuk pertama kalinya melewati periode libur panjang nataru dengan tetap mempertahankan kondisi kasus yang terkendali," kata Wiku dikutip dari konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/1).
Ia menerangkan per 2 Januari jumlah kasus Covid-19 mingguan berjumlah 1.500 kasus dalam sepekan. Sementara pemerintah memprediksi lonjakan kasus bakal terjadi hingga mencapai 400 ribu kasus dalam sepekan.
Selain itu, jumlah penambahan kasus warga yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 juga jauh dari prediksi pemerintah sebelumnya.
Di satu sisi, Wiku tak menampik bahwa keterisian tempat tidur (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 mengalami kenaikan. Namun, pemerintah melihatnya masih batas aman dan tak melebihi ambang batas Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Proyeksi yang dibuat nyatanya berbeda jauh dengan kondisi kasus aktual saat ini. Kabar baiknya, meskipun saat ini kasus sedikit mengalami peningkatan, namun masih jauh lebih rendah bahkan dari estimasi yang diprediksi paling mungkin terjadi," kata dia.
Wiku lantas menilai jumlah peningkatan kasus Covid-19 yang masih terkendali terjadi lantaran kekebalan komunitas di masyarakat sudah mulai tinggi. Ia menyebut, kekebalan itu didapatkan dari program vaksinasi Covid-19 hingga warga yang mendapat antibodi tambahan pascaterinfeksi Covid-19.
Adapun Kementerian Kesehatan melaporkan, capaian vaksinasi Covid-19 di Indonesia per Selasa (25/1) Pukul 12.00 WIB tercatat, yakni 182.024.020 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara itu, 125.106.842 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 87,40 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 60,07 persen.
"Berbagai studi yang dirangkum oleh WHO menyebutkan bahwa vaksin berkurang efektivitasnya. Namun masih mampu untuk mencegah keparahan gejala dan kematian," kata Wiku.
No comments:
Post a Comment