LABUAN BAJO – PT Brantas Abipraya (Persero) kukuhkan posisinya sebagai salah satu BUMN Konstruksi yang tak hentinya membangun negeri dengan karya-karya infrastrukturnya. Kali ini dibuktikan dengan pengerjaan Proyek Pembangunan Terminal Multifungsi Wae Kelambu, Pelabuhan Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT). Proyek ini menjadi salah satu proyek unggulan Presiden Joko Widodo, ini adalah bagian dari revitalisasi Pelabuhan Labuan Bajo.
“Nantinya setelah rampung pengerjaan terminal ini akan memberikan wajah baru bagi Pelabuhan Labuan Bajo. Selain menjadi lalu lintas logistik, terminal ini juga akan menjadi bongkar muat kontainer dan kargo sehingga akan memisahkan aktivitas pariwisata dan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Labuan Bajo, ujar Erick Ardana Yunanda selaku Project Manager PT Brantas Abipraya (Persero).
Erick menambahkan, dengan pemindahan kegiatan logistik ke terminal multipurpose ini, Pelabuhan Labuan Bajo akan direvitalisasi dan dikhususkan bagi kapal-kapal wisata dan kapal penumpang. Sesuai motonya Spirit for Giving the Best, dalam proses penyelesaiannya Abipraya selalu memberikan yang terbaik di tiap proyek garapannya dengan mengutamakan kualitas mutu, pelayanan dan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Brantas Abipraya pun bersinergi dengan rekanan untuk penyediaan bahan-bahan material.
Memastikan keunggulan proyek tetap terjaga, sudah menjadi salah satu persyaratan utama dalam perjanjian kerja kepada rekanan, mitra kerja Abipraya harus bekerja dan beroperasi dengan berkewajiban memenuhi seluruh perizinan dan aturan yang berlaku.
Hal ini pun diperkuat oleh PT Feva Indonesia selaku salah satu rekanan yang turut bersumbangsih membantu Abipraya dalam penyelesaian terminal multifungsi ini, “Ya kami selalu utamakan mutu dan kualitas material yang kami pasok, hal ini juga tertuang dalam perjanjian bahwa setiap sumber daya khususnya material harus diperoleh sesuai ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku,” ungkap Agus Wibowo selaku Direktur PT Feva Indonesia.
No comments:
Post a Comment