Polisi menyatakan bahwa beberapa warga di wilayah Kabupaten Intan Jaya hanya sempat mengamankan diri ke gereja setelah sejumlah aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, bukan mengungsi.
"Kami tegaskan di Kabupaten Intan Jaya tidak ada warga yang mengungsi. Warga masyarakat sempat mengamankan diri ke gereja," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan tertulis, Selasa (23/2).
Kamal menjelaskan bahwa para warga mengamankan diri karena wilayah Intan Jaya memang sempat beberapa kali menjadi titik kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB.
Polisi menyatakan bahwa beberapa warga di wilayah Kabupaten Intan Jaya hanya sempat mengamankan diri ke gereja setelah sejumlah aksi penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, bukan mengungsi.
"Kami tegaskan di Kabupaten Intan Jaya tidak ada warga yang mengungsi. Warga masyarakat sempat mengamankan diri ke gereja," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, melalui keterangan tertulis, Selasa (23/2).
Kamal menjelaskan bahwa para warga mengamankan diri karena wilayah Intan Jaya memang sempat beberapa kali menjadi titik kontak tembak antara TNI-Polri dengan KKB.
Sementara itu, diakon Gereja Katolik St. Misael Bilogai, Yosep Bunai, mengatakan bahwa ratusan orang mengungsi ke gereja tersebut pascabaku tembak terakhir pada 15 Februari lalu. Mereka merasa ketakutan lantaran kontak senjata terus terjadi.
"Karena terjadi kontak senjata di tengah masyarakat sipil, maka kami pihak gereja dan pemerintah setempat pergi jemput masyarakat sipil untuk mengamankan warga," kata Yosep kepada CNNIndonesia.com.
Sepanjang Januari dan Februari 2021 ini, memang terjadi rentetan aksi baku tembak yang melibatkan TNI/Polri dengan KKB. Baku tembak meletus pertama kali pada 22 Januari lalu.
Dalam baku tembak itu, dua prajurit TNI dilaporkan gugur di wilayah Intan Jaya. KKB kemudian kembali turun gunung ke permukiman warga dan melakukan serangkaian aksi.
Mereka sempat menembak seorang warga sipil bernama Boni Bagau di perbatasan Distrik Sugapa-Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, pada 1 Februari karena diduga merupakan mata-mata TNI/Polri.
KKB juga sempat menyebarkan selebaran berisi ajakan perang terbuka kepada prajurit TNI/Polri di kawasan Intan Jaya. Terakhir, kontak senjata pecah pada 15 Februari. Seorang prajurit Satgas Yonif R 400/BR bernama Prada Ginanjar Arianda tewas dalam baku tembak.
No comments:
Post a Comment