INDONESIA memang tengah menanti uji klinis vaksin Covid-19, sambil menanti persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin ini pun, akan digratiskan untuk semua warga negara Indonesia.
Presiden Jokowi pun menginstruksikan dan memerintahkan kepada Menteri Keuangan untuk memprioritaskan anggaran guna mendukung ketersediaan dan vaksinasi secara gratis ini. Sehingga, tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mendapatkan vaksin covid-19.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg Susi Setiawaty, MARS, pemberian vaksin Covid-19 memang harus dua kali agar vaksin bekerja lebih maksimal.
"Setelah seseorang disuntikkan vaksin Covid-19 pertama, dia harus menunggu 14 hari lagi untuk mendapatkan vaksin keduanya," terang drg Susi kepada Okezone.
Menurutnya, Ahli Penyakit Menular dari UCLA Health Amerika Serikat, Otto Yang, menjelaskan bahwa vaksin bekerja dengan membiarkan tubuh mengenali sebagian kecil virus, sehingga sistem kekebalan dapat belajar mengenalinya.
Dengan demikian, dua kali suntikan akan memberikan banyak kesempatan bagi sistem kekebalan untuk mencari tahu secara tepat bagaimana melawan infeksi di masa depan.
"Lalu, sistem kekebalan membutuhkan waktu paparan ekstra untuk mempelajari cara efektif melawan virus karena vaksin tidak bereplikasi di dalam tubuh, beda dengan virus itu sendiri," papar Otto dikutip dari The Verge.
Sebelumnya Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa untuk menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity setidaknya 70% dari populasi harus divaksinasi.
Seperti diketahui vaksin covid-19 merupakan salah satu upaya penanganan pandemi yang bertujuan untuk menghadirkan kekebalan komunitas atau herd immunity.
No comments:
Post a Comment