JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Lisda Hendrajoni menyambut positif kabar bergabungnya sekitar 30 mantan anggota Front Pembela Islam (FPI) ke Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Selatan.
"Saya bersyukur, setelah mendengar kabar sejumlah anggota FPI bergabung dengan ormas Islam lain, yang memiliki legal standing yang jelas seperti GP Ansor dan PP Muhammadiyah. Di Sumatera Selatan, 30 mantan anggota FPI secara sukarela bergabung ke GP Ansor setempat,” kata Lisda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (29/1. Politikus Partai NasDem itu berharap eks anggota FPI di daerah lain juga mengikuti jejak rekan mereka di Sumsel.
"Saya berharap mantan anggota FPI tidak bergabung dengan kelompok radikal. Saya percaya, mereka memiliki tanggung jawab bersama dalam menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman bangsa,” tegasnya.
Menurut Lisda, pilihan masuk ke GP Ansor atau Pemuda Muhammadiyah sudah tepat. Pasalnya selama ini kedua ormas Islam tersebut sudah membuktikan komitmen kebangsaannya. “Bila mereka (mantan FPI-red) ingin terus berorganisasi, bergabunglah dengan ormas-ormas yang ada saat ini, ya seperti GP Ansor dan Pemuda Muhammadiyah atau yang lain,” kata Lisda.
Namun jika tak ingin berorganisasi lagi pun tak masalah. “Mereka bisa hidup bebas seperti anggota masyarakat pada umumnya. Tidak ada keharusan untuk terus berorganisasi. Mereka bebas untuk memilih setelah FPi dilarang berkegiatan lagi," kata Lisda.
Di sisi lain, Lisda menilai pemerintah perlu terus memantau semua kelompok yang diduga terjerumus kegiatan terlarang.
“Kalau soal terjerumus kepada kegitan terlarang, bukan hanya eks anggota FPI yang perlu dipantau, tetapi semua orang atau kelompok yang aktif dalam kegiatan terlarang pasti akan diawasi demi keamanan dan ketenteraman bersama sebagai bangsa,” pungkas Lisda. (*/adk/jpnn)
Sumber
Post Top Ad
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment