Selama masa pandemi Covid-19, penggunaan masker menjadi salah satu upaya dalam masa adaptasi kebiasaan baru untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Penggunaan masker ketika beraktivitas di luar rumah, akan mengurangi risiko penularan melalui droplet, baik untuk diri sendiri dan orang lain.
Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Widodo Muktiyo, selama masa pandemi Covid-19, masker wajib dikenakan jika berada di luar rumah, ketika berbicara dengan orang lain, dan ketika sedang sakit agar tidak menularkan dan tertular penyakit.
"Selain menggunakan masker, disiplin diri dengan mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan seperti rajin mencuci tangan pakai sabun, jaga jarak aman, dan hindari kerumunan di dalam kehidupan sehari-hari, juga menjadi poin penting dalam memutus mata rantai Covid-19," ujarnya ketika menjadi pembicara dalam Webinar "Menyikapi dan Menyiasati Trend Industri Pariwisata di Tengah Pandemi Covid-19", dari Jakarta, Selasa 25 Agustus 2020.
Dengan secara rutin menerapkan pemakaian masker, menurut Dirjen IKP menunjukkan bahwa masyarakat dapat melindungi diri, keluarga, kerabat, dari resiko penularan Covid-19.
“Jadi, ini poin-poin penting yang mendorong terjadinya perubahan perilaku yang harus kita pahami, mengerti. Dengan melakukan hal tersebut, ini menunjukkan sebetulnya kita tidak hanya sayang pada diri tetapi juga sayang kepada teman, saudara, masyarakat sekitar kita,” tuturnya.
Guna membangun kesadaran masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan secara disiplin, Kementerian Kominfo gencar melakukan upaya komunikasi yang bersifat persuasif. Salah satunya melalui kampanye pakai masker.
"Untuk sosialisasi awal, rencananya kampanye pakai masker tersebut akan dilaksanakan selama dua hari pada 27 s.d 28 Agustus 2020 di sejumlah titik lokasi seperti di Stasiun Tanah Abang, Bundaran HI, Masjid Al-Azhar, dan Masjid Istiqlal," jelas Dirjen Widodo.
Libatkan Semua Unsur
Dirjen IKP menuturkan, dalam menerapkan kampanye menggunakan masker di masyarakat, unsur pentahelix atau lima unsur yakni pemerintah (pusat, kabupaten, kota), dunia usaha, akademisi, masyarakat sipil dan media massa menjadi sangat penting.
"Jadi, kita saling mengawal bersama-sama agar supaya komitmen kita untuk melawan Covid-19 betul-betul jalam sampai pada lapisan yang paling bawah," paparnya.
"Untuk sosialisasi awal, rencananya kampanye pakai masker tersebut akan dilaksanakan selama dua hari pada 27 s.d 28 Agustus 2020 di sejumlah titik lokasi seperti di Stasiun Tanah Abang, Bundaran HI, Masjid Al-Azhar, dan Masjid Istiqlal," jelas Dirjen Widodo.
Libatkan Semua Unsur
Dirjen IKP menuturkan, dalam menerapkan kampanye menggunakan masker di masyarakat, unsur pentahelix atau lima unsur yakni pemerintah (pusat, kabupaten, kota), dunia usaha, akademisi, masyarakat sipil dan media massa menjadi sangat penting.
"Jadi, kita saling mengawal bersama-sama agar supaya komitmen kita untuk melawan Covid-19 betul-betul jalam sampai pada lapisan yang paling bawah," paparnya.
No comments:
Post a Comment