Jokowi tinjau uji klinis vaksin Corona / Foto: Istimewa/Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan perkembangan vaksin antivirus Corona (COVID-19) yang diuji selama 3 bulan ini. Ada 3 kabar baik yang disampaikan Jokowi. Apa itu?
Perkembangan seputar vaksin Corona disampaikan Jokowi saat konferensi pers di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Jawa Barat, pada Selasa (11/8/2020).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menuturkan uji klinis ketiga vaksin antivirus Corona ditargetkan selesai dalam 6 bulan ini.
Jokowi berharap Indonesia dapat memproduksi vaksin Corona secara mandiri mulai Januari 2021. Dengan begitu, seluruh masyarakat dapat divaksin pada Januari 2021.
Vaksin Merah Putih juga diharapkan selesai diproduksi pada pertengahan 2021. Jokowi pun membuka peluang kerja sama dengan negara lain guna mempercepat pengeluaran vaksin Corona.
Presiden Joko Widodo tinjau fasilitas produksi vaksin COVID-19. Jokowi turut saksikan proses penyuntikan vaksin Corona yang tengah dalam tahapan uji klinis itu. Foto: Istimewa/Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Berikut 3 hal yang disampaikan Jokowi soal perkembangan vaksin Corona:
Seluruh Masyarakat Divaksin Corona Januari 2021
Segenap masyarakat Indonesia ditargetkan sudah bisa diberi vaksin Corona bulan Januari 2021.
"Kita berharap uji klinis yang ketiga ini Insyaallah akan diselesaikan dalam 6 bulan ini dan kita harap di bulan,Insyaallah Januari kita bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksi siap, langsung diberi vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di Tanah Air," kata Jokowi.
PT Bio Farma milik BUMN dipercaya untuk memproduksi vaksin antivirus Corona. Menurut Jokowi, Bio Farma bisa memproduksi hingga 100 juta vaksin Corona bulan ini.
"Produksi untuk vaksin juga dilakukan oleh Bio Farma di Agustus 100 juta vaksin, di akhir 2020, Desember, sudah meningkat jadi 250 juta vaksin. Artinya vaksin digunakan untuk vaksinasi di Tanah Air," ujar Jokowi.
Jokowi mengungkapkan Indonesia sudah mengembangkan vaksin Corona selama 3 bulan. Pengembangan vaksin Corona melibatkan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), hingga Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI.
"Kita telah 3 bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolat yang dikembangkan dari Covid yang beredar di Indonesia. Kita berharap vaksin Merah-Putih ini segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2021," ucap Jokowi.
Vaksin Merah Putih Selesai Pertengahan 2021
Vaksin Merah Putih buatan Indonesia ditargetkan selesai pada pertengahan 2021.
"Kita telah 3 bulan ini mengembangkan vaksin sendiri dari isolat yang dikembangkan dari COVID yang beredar di Indonesia," kata Jokowi.
Vaksin itu, menurutnya, tengah dikembangkan oleh lembaga, kementerian, dan universitas yang ada di Indonesia untuk nantinya disebarluaskan ke masyarakat.Jokowi berharap vaksin Merah Putih ini bisa selesai pada pertengahan 2021.
"Kita harapkan vaksin merah putih ini juga akan segera selesai dan diperkirakan ini akan bisa diselesaikan nanti di pertengahan tahun 2021. Jadi kita mengembangkan full sendiri oleh Lembaga Eijkman dan juga BPPT, LIPI, BPOM, Menristek, dan Universitas Universitas yang kita miliki, yakni vaksin Merah Putih," papar dia.
Buka Peluang Kerja Sama dengan Negara Lain
Jokowi akan terbuka untuk melakukan kerja sama dengan berbagai negara terkait pengembangan vaksin Corona ini.
"Jadi kita mengembangkan full sendiri oleh lembaga Eijkman dan juga BPPT, LIPI, BPPOM, Menristek, dan universitas-universitas yang kita miliki, yaitu vaksin merah putih," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia akan membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga penelitian di berbagai negara. Ini sebagai salah satu upaya mempercepat pengeluaran vaksin.
"Tetapi selain itu kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok, kemudian bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G42, bekerja sama dengan Korea Selatan dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat, di seluruh Indonesia," papar Jokowi.(aan/imk)
Menurut Jokowi, Indonesia akan membuka diri untuk bekerja sama dengan lembaga penelitian di berbagai negara. Ini sebagai salah satu upaya mempercepat pengeluaran vaksin.
"Tetapi selain itu kita juga membuka diri untuk juga bekerja sama, misalnya dengan Sinovac di Tiongkok, kemudian bekerja sama dengan Uni Emirat Arab di G42, bekerja sama dengan Korea Selatan dalam rangka secepat-cepatnya kita bisa melakukan vaksinasi kepada seluruh rakyat, di seluruh Indonesia," papar Jokowi.(aan/imk)
No comments:
Post a Comment