Semakin hari, jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah. Pandemi global ini dapat ditekan penyebarannya dengan mengikuti serangkaian himbauan yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Akan tetapi, tak jarang masih banyak masyarakat yang bandel dan melanggar. Untuk itu, kesadaran masyarakat akan pentingnya mematuhi segala kebijakan yang diberlakukan pemerintah terkait pencegahan penyebaran Covid-19 sangat diperlukan.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menghimbau kepada masyarakat untuk patuh dan meningkatkan kesadaran dengan mengikuti intruksi yang diberikan oleh pemerintah.
Apabila protokol pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 yang disarankan oleh pemerintah diikuti dengan benar oleh seluruh lapisan masyarakat, maka ada keyakinan bahwa rantai penyebaran ini dapat segera dihentikan.
Kesadaran yang penting untuk dipatuhi masyarakat semisal memakai masker saat berada di luar rumah atau saat penggunaan masker diperlukan. Melakukan physical distancing dan tidak berkerumun. Melakukan cuci tangan selama 20 detik sesuai dengan yang dianjurkan oleh WHO. Tidak bepergian jauh, dan tidak mudik.
Wali kota Aceh itu menekankan kepada masyarakat untuk mematuhi aturan dan mengikuti anjuran pemerintah, sebab hal itu merupakan salah satu langkah pencegahan.
Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka juga menghimbau kepada masyarakat untuk mematuhi kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah. Salah satunya larangan mudik. Gibran meminta kepada pemudik supaya menahan diri diperantauan dan tidak pulang ke kampung halaman. Sebab mobilitas masyarakat ini akan mencegah penekanan penyebaran Covid-19.
Terlebih, telah banyak ditemukan kasus positif Covid-19 yang tanpa gejala. Orang yang tidak memiliki gejala ini sangat berpotensi menularkan virus kepada orang-orang yang rentan seperti balita, orang tua di kampung halamannya.
Sejak awal Covid-19 dinyatakan ada di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan banyak intruksi terkait pencegahan penularan Covid-19. Namun sayangnya, hingga dua bulan berlalu masih ditemukan masyarakat yang tidak patuh dan apatis terhadap intruksi tersebut.
Padahal, semua itu didasarkan pada kemaslahatan masyarakat. Kini, penyebaran Covid-19 telah meluas ke berbagai daerah baik kota maupun desa. Penanganannya pun masih terus dilakukan dan imbauan-imbauan masih terus disebarkan.
Melihat jumlah kasus positif Covid-19 yang terus mengalami peningkatan, masih tegakah untuk terus tidak patuh dan abai?
Seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya Indonesia tapi seluruh dunia harus bekerja sama dalam membrantas pandemi Covid-19 ini, dengan patuh pada setiap imbauan yang diberikan oleh pemerintah.
World Health Organization (WHO) telah menetapkan bahwa wabah Covid-19 ini adalah pandemi global. Di mana seluruh dunia mengalaminya, tidak hanya Indonesia saja. Angka korban terus meningkat dan penyebaran terus meluas.
Apabila tidak ada dukungan dan kepedulian dari seluruh lapisan masyarakat dalam mematuhi dan menjalankan intruksi pemerintah, tentu penekanan penyebaran Covid-19 ini akan cukup sulit dan membutuhkan waktu yang lama.
Untuk itu sangat ditekankan kepada masyarakat untuk benar-benar mematuhi seluruh imbauan yang dianjurkan pemerintah. Setiap orang tentu menginginkan pandemi Covid-19 ini segera berakhir. Tentunya kerja sama yang baik sangat diperlukan untuk menghadapi ujian ini. sikap percaya dan patuh kepada pemerintah adalah kuncinya. Juga disiplin melakukan seluruh anjuran dengan terus-menerus. Maksudnya tidak mencuci tangan dengan sabun atau memakai masker hanya sekali dua kali, tetapi dilakukan secara terus menerus sesuai dengan ajuran yang diberikan.Ada keyakinan yang tinggi bahwa Covid-19 ini dapat ditekan dan ditaklukan apabila seluruh masyarakat mematuhi segala imbauan yang ditetapkan pemerintah. Karena itu skenarionya.
No comments:
Post a Comment