Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dievaluasi secara detail. Sebab, gambaran nyata efektivitas PSBB untuk menekan laju penularan virus corona baru (COVID-19) disebut Jokowi berbeda-beda di tiap daerah.
"Kita ingin ada sebuah evaluasi yang detail pada provinsi, kabupaten, dan kota mengenai data tren penambahan atau penurunan kasus positif baru di setiap daerah baik yang menerapkan PSBB maupun yang tidak," ujar Jokowi mengawali rapat terbatas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (11/5/2020).
Jokowi juga meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 berfokus di Jawa. Arahan Jokowi itu merujuk pada data kasus positif dan kasus kematian yang masih tinggi di 5 provinsi di Pulau Jawa.
"Saya minta Gugus Tugas untuk memastikan pengendalian COVID di 5 provinsi Pulau Jawa ini betul-betul dilakukan secara efektif, terutama dalam waktu 2 minggu ke depan ini, kesempatan kita mungkin sampai lebaran itu harus betul-betul kita gunakan," kata Jokowi.
Terakhir yang disampaikan Jokowi adalah mengenai pelonggaran PSBB. Jokowi meminta agar opsi itu tidak diambil terburu-buru.
"Mengenai pelonggaran untuk PSBB agar dilakukan secara hati-hati dan tidak tergesa-gesa. Semuanya didasarkan pada data-data lapangan, pelaksanaan lapangan, sehingga keputusan itu betul-betul sebuah keputusan yang benar. Hati-hati mengenai pelonggaran PSBB," kata Jokowi memberikan penegasan.
No comments:
Post a Comment