JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir soal skenario new normal di tengah pandemi virus corona.
Langkah ini tertuang dalam surat Menteri BUMN nomor S-336/MBU/05/2020 tanggal 15 Mei 2020/”S-336 yang meminta kepada seluruh BUMN agar melakukan antisipasi dini dalam kemungkinan menghadapi skenario The New Normal, terutama dalam bentuk dukungan terhadap langkah-langkah strategis yang akan dilakukan oleh Pemerintah.
Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Anam menjelaskan bahwa protokol kesehatan ini perlu menjadi budaya baru, menjadi gaya hidup keseharian. Jika ini diterapkan disiplin, selain jangka pendek terhindar dari Covid-19, secara jangka menengah-panjang juga berdampak pada kualitas kesehatan jutaan orang di lingkungan BUMN.
Kalau makin sehat, maka makin produktif, maka produktivitas ekonomi lokal dan nasional bisa bertahap ditingkatkan secara strategis. Skenario new normal BUMN memungkinkan semua rencana bisnis kembali digerakkan dengan lebih cepat ketimbang WFH.
“Belanja modal dieksekusi, agenda ekspansi mulai ditata, yang mau bikin pembangkit bisa dipercepat, yang mau tambah cabang bisa dieksekusi, dan sebagainya. Ini bisa menaikkan produktivitas ekonomi secara langsung yang berdampak ke masyarakat," paparnya.
Dia menjelaskan, skenario new normal, tatanan kehidupan baru yang produktif dan aman dari Covid-19 adalah keniscayaan. Ini bukan berarti mendahulukan ekonomi ketimbang kesehatan, karena penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi bisa dilakukan bersamaan dengan tahapan-tahapan.
"Kesehatan dan ekonomi bukan saling meniadakan. Skenario new normal BUMN akan melahirkan dampak positif seperti gelora gaya hidup sehat akan semakin menonjol di lingkungan BUMN, yang melibatkan jutaan orang, mulai karyawan hingga ekosistemnya," katanya.
(dni)
No comments:
Post a Comment