JAKARTA – Penyebaran wabah virus corona yang semakin meluas tiap harinya di beberapa wilayah Indonesia, diiringi juga dengan penyebaran informasi hoaks di media sosial. Sehingga membuat masyarakat resah terhadap pemberitaan palsu tersebut.
Hingga Senin pagi (16/3), setelah informasi mengenai virus corona atau coronavirus disease (COVID-19) mewabah di beberapa negara hingga masuk ke Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah mencatat sebanyak 232 hoaks.
Tercatat berita hoaks pertama kali pada 6 Mei 2019, dimana beredar di media sosial informasi tidak benar mengenai anjuran cuci bersih kurma karena mengandung virus corona yang berasal dari kelelawar.
Hoaks selanjutnya adalah pesan berantai di WhatsApp yang memuat foto beserta dengan informasi identitas dari mitra pengemudi Gojek yang diduga suspect corona melarikan diri dari RSUP Persahabatan. Faktanya, informasi dalam pesan tersebut tidak benar, dan telah dibantah oleh pihak Gojek, juga juru bicara RSUP Persahabatan.
Kemudian, kabar tidak benar yang menyebut presiden Jokowi positif virus corona, yang tersebar dalam tangkapan layar sebuah artikel yang dimuat tanggal 15 Maret 2020.
Setelah artikel tersebut ditelusuri oleh Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo melalui mesin AIS, artikel tersebut adalah hasil suntingan dari artikel yang dimuat oleh Detik.com pada 15 Maret 2020 dengan judul asli “Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore ini.” Hoaks mengenai virus corona mulai muncul kembali pada 23 Januari 2020, yang jumlahnya meningkat setiap harinya seiring dengan penyebaran virus corona. Untuk itu masyarakat agar lebih bijak dalam memilah informasi yang didapatkan di aplikasi pesan seperti Whatsapp dan lainnya. ()
Setelah artikel tersebut ditelusuri oleh Direktorat Pengendalian Aplikasi Informatika Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo melalui mesin AIS, artikel tersebut adalah hasil suntingan dari artikel yang dimuat oleh Detik.com pada 15 Maret 2020 dengan judul asli “Presiden Jokowi Jalani Tes Virus Corona Sore ini.” Hoaks mengenai virus corona mulai muncul kembali pada 23 Januari 2020, yang jumlahnya meningkat setiap harinya seiring dengan penyebaran virus corona. Untuk itu masyarakat agar lebih bijak dalam memilah informasi yang didapatkan di aplikasi pesan seperti Whatsapp dan lainnya. ()
No comments:
Post a Comment