Wabah Virus Corona telah menyebar ke berbagai wilayah dunia dan memicu kekhawatiran global. Pemerintah pun terus berupaya mengantisipasi dampak turunan dari penyebaran Virus Corona tersebut, termasuk melobi Pemerintah Arab Saudi untuk memberikan izin agar WNI dapat beribadah Umrah.
Penyebaran Virus Corona yang diduga masih berada di zona mengkhawatirkan ini, diduga menimbulkan sejumlah komplikasi. Tak hanya mempengaruhi dari sisi kesehatan, namun juga ekonomi. Pemerintah juga menyatakan bahwa akibat virus Corona kini Indonesia dinilai sepis turis hingga menimbulkan penurunan ekspor ke negara lain. Tentunya hal ini tak hanya berimbas pada keuangan negara, tapi juga bagi para pekerja.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov menuturkan, jika merebaknya virus corona di China tidak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tapi juga mempengaruhi perdagangan hingga perkembangan investasi Indonesia. Selain itu, dampak dari ekspansi virus ini juga membuat pengusaha jasa pariwisata kehilangan 30% keuntungan yang diakibatkan oleh sejumlah pembatalan maupun penundaan perjalanan.
Sebelumnya, pihak Kementerian Agama (Kemenag) telah meminta pengelola biro perjalanan umrah untuk proaktif menyampaikan informasi kepada para jemaah terkait kebijakan Arab Saudi. Yang mana melarang aktivitas Umrah dari jamaah di luar negaranya dalam pencegahan penyebaran virus corona. Dengan cara penghentian sementara penerbitan visa umrah. Kemenag juga mengerahkan sejumlah petugas guna memantau bandara untuk mengantisipasi jamaah umrah yang tertahan di tempat tersebut.
Menurut Staf Khusus Menteri Agama Ubaidillah Amin Moch, mengatakan jika pengajuan visa umrah dan visa lain ke Arab Saudi resmi diberhentikan hari ini (27/2/2020). Dirinya meminta para jemaah Indonesia untuk bersabar menunggu Pemerintah Arab Saudi membuka kembali pelayanan umrah bagi para jemaah dari luar wilayahnya.
Sementara itu, Kerajaan Arab Saudi telah resmi melarang seluruh warga dunia untuk melakukan ibadah umrah ke negaranya. Ini dilakukan guna mencegah perluasan penyebaran virus corona. Pihak Kementerian Luar Negeri (Kemnlu) Arab Saudi mengambil kebijakan untuk menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari seluruh negara, termasuk Indonesia. Kebijakan tersebut dilaporkan sebagai bagian dari upaya antisipasi maraknya penyebaran virus corona atau yang lebih populer dengan label Covid-19.
Disebutkan bahwa Kemenlu Arab Saudi menyatakan jika otoritas kesehatan Saudi selalu mengikuti perkembangan terkait penyebaran virus corona yang kini juga telah menjangkiti sejumlah negara tetangga di Timur Tengah, seperti Bahrain, Kuwait dan juga Oman.
Maka dari itu, Kerajaan merasa perlu mengambil tindakan sebagai langkah pencegahan yang dampaknya bisa memengaruhi perjalanan menuju ataupun keluar negara Teluk tersebut. Bahkan, Kerajaan juga berupaya memerangi penyebaran virus dengan menerapkan standar internasional serta turut mendukung komunitas internasional dalam mencegah penyebaran virus, terutama Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Sedangkan, bagi warga pemegang kartu identitas nasional yang ingin masuk Saudi, pihak berwenang akan mengevaluasi dari mana individu tersebut berasal serta bagaimana riwayat perjalanannya. Saudi menekankan bahwa langkah-langkah tersebut hanya bersifat temporary dan akan terus melakukan pemantauan atas segala kemungkinan perkembangan yang terjadi.
Untuk mencapai tujuan tersebut serta memastikan tingkat keamanan tertinggi bagi warga Saudi, pihak Kemlu Arab Saudi turut merekomendasikan tindakan pencegahan melalui beberapa penerapan kebijakan, yang meliputi;
Pertama, Izin masuk untuk pelaksanaan umrah dan atau ziarah dengan tujuan ke Masjid Nabawi di Madinah dihentikan sementara atau temporary. Kedua, Izin masuk dengan menggunakan visa turis dari negara-negara yang tengah mengalami wabah virus corona, dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh otoritas kesehatan Saudi, juga distop sementara.
Penggunaan kartu identitas nasional atau bukan paspor yang dipakai untuk perjalanan ke dan dari Kerajaan juga diberhentikan. Namun, pengecualian akan diberikan kepada warga lokal yang meninggalkan Arab Saudi dengan menggunakan kartu identitas nasional mereka. Tepatnya, warga negara Dewan Kerja Sama Teluk yang ingin kembali dari wilayah Arab Saudi dengan cara menunjukkan kartu identitas nasional mereka.
Meski pihak China, telah mengklaim secara resmi atas obat bagi virus Corona ini, kenyataannya negara-negara di dunia masih menerapkan langkah antisipasi mereka, termasuk Arab saudi. Lagi-lagi yang bakal dirugikan ialah negara beserta para jemaah ini kan? Impian mengunjungi ka’bah harus tertunda, bahkan dalam kurun waktu yang belum ditentukan. Meski dinilai masih tenang, namun jika penyebaran Virus Corona tidak segera dapat ditangani, akan makin merugikan dunia internasional.
No comments:
Post a Comment