Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa penanganan untuk warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Diamond Princess masih terus dipertimbangkan dengan prinsip kehati-hatian. ”Masih beberapa opsi. Kita menunggu keputusan Presiden, semua sudah kita ajukan opsi-opsinya, dan Presiden harus menimbang kan, dan selalu beliau menyampaikan bahwa ini harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian, tidak boleh ceroboh, tidak boleh grusa-grusu, karena ini menyangkut nasib keselamatan penduduk Indonesia kan,” ujar Menko PMK ditemui usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (25/2). Lebih lanjut, Menko PMK menjelaskan bahwa saat ini masih berlangsung nego dengan pemerintah Jepang. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah bukan mengulur waktu namun mempertimbangkan agar Indonesia tidak jadi episentrum baru. ”Kita pertimbangkan matang betul karena kan kita tidak ingin Indonesia menjadi episentrum baru, itu loh. Karena kalau sudah jadi episentrum baru itu akan menyangkut 264 juta penduduk kan,” ujarnya. Menurut Menko PMK, Kapal Diamond Princess saat ini menjadi episentrum baru berbeda dengan yang berada di Kapal World Dream. ”Begitu juga yang sekarang 188 anak buah kapal ini kan sama, ini kan semuanya masih dalam keadaan bersih. Dan yang terakhir yang Korea katanya diduga terinfeksi ternyata negatif. Di sini kan sudah ada 9 (yang terinfeksi),” pungkas Menko PMK. (UN/EN)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa penanganan untuk warga negara Indonesia (WNI) di Kapal Diamond Princess masih terus dipertimbangkan dengan prinsip kehati-hatian. ”Masih beberapa opsi. Kita menunggu keputusan Presiden, semua sudah kita ajukan opsi-opsinya, dan Presiden harus menimbang kan, dan selalu beliau menyampaikan bahwa ini harus dipertimbangkan dengan penuh kehati-hatian, tidak boleh ceroboh, tidak boleh grusa-grusu, karena ini menyangkut nasib keselamatan penduduk Indonesia kan,” ujar Menko PMK ditemui usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (25/2). Lebih lanjut, Menko PMK menjelaskan bahwa saat ini masih berlangsung nego dengan pemerintah Jepang. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah bukan mengulur waktu namun mempertimbangkan agar Indonesia tidak jadi episentrum baru. ”Kita pertimbangkan matang betul karena kan kita tidak ingin Indonesia menjadi episentrum baru, itu loh. Karena kalau sudah jadi episentrum baru itu akan menyangkut 264 juta penduduk kan,” ujarnya. Menurut Menko PMK, Kapal Diamond Princess saat ini menjadi episentrum baru berbeda dengan yang berada di Kapal World Dream. ”Begitu juga yang sekarang 188 anak buah kapal ini kan sama, ini kan semuanya masih dalam keadaan bersih. Dan yang terakhir yang Korea katanya diduga terinfeksi ternyata negatif. Di sini kan sudah ada 9 (yang terinfeksi),” pungkas Menko PMK. (UN/EN)
No comments:
Post a Comment