Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 akan berlangsung di Papua pada bulan Oktober mendatang. Even tersebut, bukan hanya sebagai ajang untuk memperlihatkan prestasi olahraga atlet-atlet se-Indonesia, tapi sekaigus sebagai momen untuk mempererat jalinan persaudaraan dan persatuan antar anak bangsa dalam bingkai NKRI. Karena itu, sudah sepantasnya PON XX 2020 mendapat dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia.
Sejumlah persiapan –pun dikebut untuk menyukseskan even olahraga nasional ini, antara lain dengan pembangunan sejumlah infrastruktur beserta sarana dan prasarana pendukungnya. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainuddin Amali, venue yang akan digunakan ditargetkan selesai sebelum tes event di bulan Juli 2020, sementara salah satu venue yang siap digunakan dalam PON XX adalah Stadion Papua Bangkit, yang nantinya digunakan sebagai lokasi acara pembukaan dan penutupan PON XX.
Dalam rangka menyukseskan pesta olahraga bergengsi ini, Menpora telah menginstruksikan agar instansi-instansi pemerintah, baik di pusat maupun di daerah, serta TNI-Polri, turut mensosialisasikan PON XX Papua. Menpora memiliki keyakinan besar bahwa Provinsi Papua sebagai bagian dari NKRI, mampu menyelenggarakan even-even besar apapun yang dapat menambah nilai kemajuan Papua.
Adapun kegiatan yang digelar Kemenpora bersama Polda Metro Jaya untuk mempromosikan PON XX di Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (23/2/2020). Selain mempromosikan PON XX, Menpora dan Polda Metro Jaya turut mengampanyekan anti-narkoba bagi masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Menpora mengungkapkan bahwa gelaran PON di Papua tidak akan jauh berbeda dengan gelaran PON di provinsi lain karena Papua adalah bagian dari Negara Republik Indonesia.
Hingga saat ini, dukungan penyelenggaraan PON XX 2020 Papua terus menerus mengalir. Solidaritas dan rasa kebangsaan tumbuh di antara masyarakat Papua yang sangat antusias menyambut PON XX di wilayah mereka. Salah satu dukungan datang dari Suku Manuri di Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura. Kepala Suku Manuri, Soleman Manuri menyebut, suku Manuri, berencana menampilkan kearifan local berupa kuliner khas untuk memanjakan mata dan lidah para tamu maupun atlet yang datang dari luar Papua. Pihaknya akan membuat pondok-pondok budaya yang menyediakan makanan-makanan local seperti papeda bungkus, pinang dan lain sebagainya.
Untuk diketahui, selain Kota Jayapura, PON akan berlangsung di Kabupaten Mimika dan Merauke dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga dan 56 nomor disiplin. Di Kabupaten Merauke, akan digelar bermotor, catur, gulat, sepak bola putri, wushu, dan anggar. Sementara, Mimika menjadi tempat penyelenggaraan atletik, basket, panjat tebing, biliar, futsal, terbang layang, aeromodeling, terjun payung, tarung dradjat, serta bola tangan. Sedangkan, cabang kriket, hoki, rugby, sofbol/bisbol, menembak, gantole, paralayang, kempo, muaythai, senam, akuatik, selam kolam, dan panahan akan berlangsung di Kabupaten Jayapura. Di Kota Jayapura, ada cabang yang dipertandingkan yakni sepatu roda, sepak bola putra, angkat berat, angkat besi, binaraga, taekwondo, karate, pencak silat, layar, dayung, selam laut, tinju, renang perairan, judo, bulutangkis, sepak takraw, voli indoor, voli pantai, tenis lapangan, dan sofbol putri.
Bagi masyarakat Papua, PON XX memiliki arti tersendiri. Papua dipercaya sebagai tempat penyelenggaraan acara bergengsi nasional, membuktikan bahwa Papua bagian integral dari Indonesia. Tidak ada perbedaan dengan wilayah lainnya. Bahkan percepatan pemerataan pembangunan menjadi focus pemerintah untuk memajukan wilayah-wilayah di seluruh Indonesia.
Manfaat dan dampak positif dapat dirasakan melalui ajang perhelatan olahraga PON XX ini, rasa ‘torang samua basodara’ melekat dalam diri manusia Indonesia dan dunia internasional pun kagum melihat persatuan dan kesatuan di Tanah Air yang kita cintai ini. Mari bersama mendukung keamanan dan kelancaran penyelenggaraan PON XX 2020 di Papua demi Indonesia yang lebih baik lagi.
No comments:
Post a Comment