Wakil Gubernur Sumatera Utara, Musa Rajekshah mengajak semua pihak untuk menjaga dan mempertahankan ketrentaman dan kenyamanan hidup antar umat beragama.
Ia mengatakan, belakangan ini banyak informasi yang disebar di media sosial dengan tujuan memecah belah kesatuan. Ia pun berharap, masyarakat tidak menerima informasi ataupun berita negatif secara mentah.
Untuk itu, masyarakat harus dapat memilah informasi mana yang bisa dipercaya atau tidak.
“Masyarakat diharapkan tidak menerima secara mentah informasi yang beredar di media sosial atau di manapun, apalagi yang tujuannya memprovokasi,” katanya saat menjadi pembicara dalam acara seminar deradikalisasi agama dalam perspektif negara hukum dalam rangka Milad Nasional ke-91 Pemuda Muslimin Indonesia (PMI) di Medan.
Selain itu, pria yang akrab disapa Ijek ini juga menolak jika terorisme dikaitkan dengan agama tertentu. Menurutnya, pemahaman tentang radikalisme dan terorisme harus dijelaskan kepada masyarakat agar tidak terjadi perpecahan lantaran satu pihak merasa disudutkan.
Sementara itu, Ketua Majelis Fatwa Pemuda Muslimin Indonesia Hamdan Zoelva mengatakan paham radikal yang tidak benar adalah yang berkaitan dengan tindak pidana terorisme. Hal tersebut harus menjadi perhatian bersama bagi seluruh masyarakat, bahwa tindakan terorisme harus dilawan bersama.
Selain itu kata dia, masyarakat juga perlu memahami bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjamin dan melindungi setiap pemeluk agama yang menjalankan kepercayaannya.
“Negara Indonesia yang merupakan negara yang dibentuk atas kesepakatan ini harus kita jaga secara terus menerus, kemudian harus kita atasi juga pemahaman yang salah tentang bernegara dan menggunakan agama untuk kekerasan, tidak ada agama yang menggunakan kekerasan,” katanya.
No comments:
Post a Comment