Indonesia terpilih kembali menjadi anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C Periode 2020-2021.
Selain itu, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga terpilih sebagai Eksternal Auditor IMO mengalahkan Inggris dan Italia.
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Agung Firman Sampurna mengatakan, keberhasilan ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia.
“Saya berharap dengan kemenangan kita di IMO, pemerintah mungkin akan membuat poros maritim dunia yang kemarin dijadikan slogan itu bisa menjadi sesuatu yang definitif,” kata Agung dikutip Antara, Minggu (1/12).
Sebagai langkah awal, Agung berharap konsep poros maritim dunia bisa ditetapkan menjadi regulasi yang terukur dan bukan sekadar konsep.
“Perlu dibuat sebuah paket kebijakan yang definitif soal siapa yang terlibat, ukurannya seperti apa, targetnya apa, sehingga bisa kita uji bagaimana akuntabilitas dan kinerjanya ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan IMO yang beranggotakan 40 negara dengan 3 kategori dari total 174 negara anggota IMO, menunjukan pengakuan dunia atas eksistensi Indonesia di sektor maritim Internasional.
“Alhamdulillah, hari ini saya mendapatkan laporan dari London bahwa Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan IMO Kategori C periode 2020-2021,” kata dia, lewat keterangan tertulis, Sabtu (30/11).
Menurut Menhub, menjadi anggota Dewan IMO Kategori C memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk ikut serta dalam menentukan kebijakan-kebijakan IMO yang sangat berpengaruh pada dunia kemaritiman.
“Kita manfaatkan kesempatan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di sektor maritim Indonesia agar dapat memberikan kemaslahatan masyarakat banyak,” kata dia.
No comments:
Post a Comment