Jakarta – PA 212 yang menuding MUI dan Menag Fachrul Razi punya misi terselubung dalam program standarisasi dai, ini jelas tudingan tersebut tidak berdasar. Standarisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas para dai dari sisi ideologis dan pemahaman keadalaman keagamaan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengosialisasikan program standarisai dai. Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi MUI, Masduki Baidlowi menjelaskan standarisasi para penceramah ini merupakan salah satu program utama MUI.
” Pertama acara ini sangat penting bagi MUI ini menjadi bagian dari ruhnya MUI selain fatwa, selain kegiatan-kegiatan umum dikenal masyarakat seperti halal, fatwa,” ujar Masduki di gedung MUI, Jakarta, Senin, 25 November 2019.
Dalam program standarisasi dai, MUI menjelaskan dua dimensi yang akan diperhatikan yakni bersifat ideologis dan pemahaman kedalaman keagamaan.
Dari sisi ideologi, MUI ingin semua dai menyampaikan ajaran yang tidak memecah belah persatuan bangsa.
” Maka seperti itu ada dimensi ideologi dan konsep kenegaraan. Kan masih banyak dai-dai menyebut NKRI itu thoghut, yang benar itu khilafah, banyak kan. Padalah khilafah itu tertolak. Karena umat Islam Indonesia sudah sepakat dengan yang lain untuk mendirikan negara ini NKRI,” ucap dia.
No comments:
Post a Comment