Strategi Menkes Lawan Gratifikasi Dokter

Pemberian komisi untuk dokter, disebut-sebut menjadi bagian gratifikasi yang membuat biaya berobat bengkak.

Untuk melawan itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto punya sejumlah strategi untuk melawan gratifikasi industri farmasi kepada dokter.

“Kalau masalah itu kan kita sudah bersama KPK dan kementerian kesehatan, BPJS, IDI, dan sebagainya kan sudah sepakat untuk menghindari adanya istilahnya gratifikasi,” tegasnya di komplek Istana Kepresidenan, Selasa (12/11/2019).

Disi lain, Terawan juga mendapat arahan khusus dari Presiden Jokowi terkait industri obat-obatan. Dia diminta ikut memperbaiki regulasi dan iklim investasi industri obat-obatan.

“Sehingga obat bisa dirasakan murah di masyarakat. Saya bersama kepala Badan POM sudah membahasnya mengenai regulasi-regulasi yang bisa dipotong sehingga obat itu bisa terjangkau masyarakat,” ujarnya.

Selain itu, pemerintah perlu membangkitkan investasi untuk menggerakkan roda ekonomi, hingga memacu kinerja pegawai. Semua itu, lanjutnya, harus terintegrasi antar kementerian.

Sejauh ini, harga obat yang mahal menjadi salah satu biang kerok bengkaknya biaya berobat.

“Nanti dari kementerian perindustrian ya. Kalau dari Kemenkes kan adanya regulasi, perizinan, dan sebagainya ya dipermudah semua,” katanya.

Langkah itu menurutnya, supaya ke depan harga obat menjadi terjangkau.