Jayapura – Pemerintah melakukan sinkronisasi peraturan di level kementerian dan lembaga untuk mendorong daya saing industri manufaktur. Salah satunya adalah percepatan operasional fasilitas smelter PT Freeport Indonesia.
“Progres smelter Freeport sesuai jadwal, tetapi kami ingin lebih cepat walaupun line pertamanya ditargetkan bisa berproduksi pada 2022,” ungkap Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (29/10).
Smelter Freeport akan dibangun di kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur. Salah satu aturan yang disinkronisasi yaitu izin Amdal yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).
Agus menambahkan pembangunan smelter Freeport membutuhkan dana investasi USD 2,8 miliar. Kehadiran smelter ini dapat memacu daya saing industri dalam negeri melalui peningkatan nilai tambah sumber daya alam atau hilirisasi industri.
“Banyak produk hilirisasi bisa kami kejar agar di Indonesia bisa ada pabrik-pabrik yang akan menggunakan hasil (pemurnian, Red) dari Freeport. Nilai tambahnya akan kami dorong,” ungkapnya.
Smelter Freeport dibangun di atas lahan seluas 100 hektare diproyeksikan mampu menghasilkan produk hilir, antara lain 550 ribu ton per tahun katoda tembaga, 1,3 juta ton terak,150 ribu ton gipsum, serta 6.000 ton lumpur anoda per tahun.
“Tentu ditargetkan dapat mempercepat proses hilirisasi logam tembaga dan emas, sekaligus tumbuhnya industri hilir produk tembaga, seperti industri kabel, aquapipe dan semikonduktor,” imbuhnya.
Industri smelter tembaga masih sangat dibutuhkan untuk mengolah konsentrat tembaga dan anode slime mengandung emas. Saat ini konsumsi tembaga nasional mencapai 500 ton per tahun, akan terus meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur kelistrikan dan kendaraan listrik.
Diketahui, industri dalam negeri hanya mampu menghasilkan kurang lebih 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, baik itu di Timika, Papua, dan Sumbawa. Dengan konsentrat yang terserap 30 persen oleh smelter tembaga dengan kapasitas 300 ribu ton per tahun.
Smelter Freeport diproyeksikan menghasilkan produk utama 30 – 60 ton emas per tahun dengan konsumsi dalam negeri sebanyak 10 ton emas. Sisanya diekspor dan turunan lain smelter Gresik ini adalah 120 ton logam perak
No comments:
Post a Comment