Presiden menyatakan telah selesai menyusun kabinet pemerintahan untuk lima tahun ke depan. Namun Presiden menyebut masih terbuka untuk mempertimbangkan perubahan susunan kabinet di detik-detik terakhir pengumuman jajaran pembantunya."Sudah (rampung susun kabinet)," kata Jokowi kepada wartawan, dalam video di akun YouTube Sekretariat Presiden yang diakses CNNIndonesia.com, Senin (14/10).Jokowi tak membeberkan nama-nama yang telah ia pilih untuk menduduki kursi menteri dan lembaga negara lain untuk lima tahun ke depan.
Nama-nama menteri dan pejabat negara lain yang masuk dalam kabinet, disebut Jokowi akan diumumkan pada hari pelantikan, 20 Oktober mendatang atau sehari setelah pelantikannya.
"Mungkin bisa hari yang sama dengan pelantikan mungkin sehari setelah pelantikan. Insya Allah semuanya sudah kita siapkan," ujarnya.
Jokowi menambahkan meski sudah selesai menyusun kabinet, menjelang pengumuman.
"Mungkin ada beberapa pertimbangan, masih bisa," kata Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo itu tak menampik kemungkinan perubahan sejumlah nama dalam kabinetnya itu terkait pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, pekan lalu.
"Iya (setelah pertemuan dengan Pak SBY)," ujar Jokowi.
Jokowi pada pekan lalu aktif menggelar pertemuan dengan sejumlah ketua partai yang berseberangan dengannya pada Pemilu 2019.
Pada Kamis, 10 Oktober lalu, Jokowi menjamu Ketua Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Merdeka.
Salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan itu ialah terkait kemungkinan Partai Demokrat gabung ke dalam koalisi pemerintahan. Akan tetapi, Jokowi mengklaim belum mengambil keputusan.
Sementara itu politikus Demokrat Andi Arief menyebut Demokrat akan mendukung Jokowi selama lima tahun ke depan, dengan atau tanpa mendapat jatah kursi menteri.
Sehari setelah bertemu SBY, Jokowi menggelar pertemuan dengan Ketua Gerindra Prabowo Subianto. Usai pertemuan Prabowo mengatakan Gerindra bakal menjadi penyeimbang jika tidak masuk dalam kabinet Presiden Jokowi periode kedua. Menurutnya, di Indonesia tak ada oposisi, hanya ada penyeimbang."Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai check and balance, sebagai penyeimbang. Kan, kita di Indonesia enggak ada oposisi. Tetap kita merah putih di atas segala hal, kita akan berperan," ucap Prabowo. (fra/wis)
Sumber
No comments:
Post a Comment