Pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Periode 2019-2024 berlangsung pada hari ini, 17 Kepala negara dan utusan khusus dari para negara tetangga akan hadir dalam pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih. Pelantikan tersebut akan berlangsung di Gedung DPR/MPR, Jakarta.
Nantinya kepala negara tersebut juga akan mendapatkan pengawalan dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang akan menjaga mulai dari datang ke Indonesia hingga pulang kembali ke negara asalnya. Upacara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden akan mendapatkan penjagaan ketat oleh 31.000 personel gabungan TNI-Polri,
Pengamanan khusus tersebut dipersiapkan secara maksimal guna memberikan citra yang baik bagi Indonesia di mata Internasional.
Pemerintah juga telah menyiapkan setidaknya 18 mobil yang akan digunakan para tamu negara yang akan menghadiri Upacara Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI.
Bambang Soesatyo selaku ketua MPR mengatakan, 168 Duta Besar negara-negara tetangga akan hadir untuk menyaksikan pelantikan Jokowi-Ma’ruf Amin. Tak luput para tokoh nasional seperti Mantan Presiden Megawati Soekarno Putri dan Susilo Bambang Yudhoyono.
Selain itu, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno juga disebutkan akan hadir pada prosesi pelantikan tersebut.
Pelantikan tersebut rencananya akan berjalan dengan durasi sekitar 1 jam. Bambang berharap agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpiluh dapat berjalan dengan lancar, tertib dan sesuai dengan segala persiapan yang telah dilakukan.
Dalam pelantikan tersebut, akan ada panggung hiburan dan kuliner nusantara yang disajikan secara gratis di hari yang sama dengan pelaksanaan pelantikan.
Hal ini tersebut tentu saja menjadi bentuk rasa syukur atas terpilihnya Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Panggung Hiburan tersebut akan disemarakkan dengan penampilan seni budaya dari 34 provinsi di Indonesia, tentu saja hal ini akan menjadi sesuatu yang menarik bagi para tamu dari berbagai negara yang datang menyaksikan perhelatan tersebut.
Kehadiran 9 Kepala Negara di Sekitar Asia tersebut tentu menunjukkan bahwa dunia Internasional menunjukkan pengakuannya atas pimpinan Negara Indonesia yang sah.
Sehingga tidak ada pilihan lain bagi masyarakat Indonesia untuk tidak memberikan dukungan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin sebagai pimpinan tertinggi di Indonesia.
Di level Asia Tenggara, Jokowi dipandang sebagai tokoh yang berpengaruh, bahkan Organisasi Insinyur dari 10 negara ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Federation of Enginering Organization (AFEO) telah bersepakat memberikan penghargaan kepada Presiden Jokowi pada September lalu.
Penghargaan yang diterima Jokow adalah penghargaan tertinggi AFEO yang diberikan kepada kepala negara yang telah memberikan jasa dan kontribusi luar biasa terhadap profesi insinyur dan bidang keteknikan di negaranya.
Penghargaan tersebut hanya diberikan kepada 1 orang penerima di setiap perhelatan konferensi tersebut yang dilaksanakan setahun sekali. Penerima penghargaan adalah kepala negara atau kepala pemerintahan sebuah negara seperti raja, presiden atau perdana menteri.
Penghargaan tersebut tentu menjadi etalase kebanggaan yang menampilkan pencapaian pembangunan Indonesia kepada dunia Internasional.
Tentu merupakan hal yang wajar apabila kepala negara tetangga memberikan apresiasi terhadap apa yang dilakukan oleh Jokowi sehingga dirinya bisa terpilih kembali untuk mengemban amanah rakyat Indonesia untuk menjadi kepala negara bersama dengan wakilnya Ma’ruf Amin.
Pelantikan Presiden Jokowi ternyata tidak dihadiri oleh para pemimpin dan utusan khusus negara tetangga dekat saja, namun juga dari negara-negara sahabat di kawasan Afrika yang cukup jauh, seperti Eswatini.
Sementara itu, sejumlah negara seperti AS, Jepang dan Korea Selatan juga akan mengirimkan utusan khusus guna menghadiri pelantikan Presiden Jokowi.
Presiden Trump menugaskan menteri Transportasi Elaine L Chao, Jepang akan diwakili oleh Wakil Menteri Luar Negeri Norihiro Nakayama, serta Korea Selatan akan diwakil oleh Kepala Staf Kepresidenan Noh Young-Min.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Kim Chang-beom mengatakan, diutusnya Noh untuk menghadiri pelantikan tersebut mencerminkan persahabatan yang hangat dan erat antara kedua pemimpin serta kemitraan strategis khusus antara Indonesia dengan Korea Selatan.
Kehadiran tamu kenegaraan untuk pelantikan tersebut, tentu saja menjadi pertanda baik akan hubungan diplomasi antarnegara, sehingga dalam 5 tahun kedepan persahabatan antar negara dapat terjaga.
No comments:
Post a Comment