Polisi terus mendalami aksi unjuk rasa mahasiswa di DPR. Polri pun menduga ada pihak yang mendompleng aksi tersebut.
Kapolres Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi mengungkapkan bahwa pola-pola yang dilakukan kelompok perusuh juga disebut mirip dengan pada saat aksi 22 Mei 2019, karena yang berdemo bukan lagi mahasiswa tetapi perusuh untuk mengacaukan situasi.
“Ini yang demo bukan lagi mahasiswa, tetapi perusuh. Ini polanya mirip 22 Mei,” kata Hengki dalam keterangannya, Rabu (25/9/2019).
Hengki menduga aksi demo tersebut disusupi oleh sekelompok orang yang ingin mengacaukan situasi. Ia menyebut para pelaku memprovokasi untuk melakukan tindakan anarkistis dan melakukan pelemparan molotov hingga Pospol dibakar.
“Diduga massa liar yang sengaja datang membuat kerusuhan,” ujarnya.
Hal itu lanjut Hengki dibuktikan dengan ditangkapnya seorang pelajar berinisial RP berusia 20 tahun asal Bekasi yang mengaku datang ke Jakarta hanya untuk membuat kerusuhan.
Diketahui massa merusak Pospol Slipi, Jakarta Barat. Massa melemparinya dengan molotov hingga Pospol mengalami kebakaran. Satu orang pelajar berinisial RP (20) ditangkap polisi. RP ditangkap saat membawa molotov.
“Dia dari Bekasi datang ke Jakarta hanya untuk merusuh,” ungkap Hengki.
No comments:
Post a Comment