Guna mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme di kampus, Perguruan Tinggi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tegas menolak dan tidak mentolerir radikalisme masuk di lingkungan kampus.
Langkah antisipasi juga dilakukan sejak dini pada saat mahasiswa baru dengan memberikan materi tentang islam yang moderat, kemudian tentang cinta NKRI. Hal ini sebagai cara menanamkan nilai-nilai wasathiyah di akademika.
“Pak Rektor sudah sering menyampaikan dan menegaskan bahwa tidak mentolelir ada radikalisasi di kampus,” tegas Wakil Rektor I Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, Prof Masnun Tohir, di Mataram, Rabu (11/9/2019).
Namun, menurut Prof Masnun, yang diperbolehkan adalah berfikiran filsafat radikal, tetapi jika berkelakuan radikal dalam kontek dan bentuk apapun dengan tegas ia mengatakan itu tidak boleh.
Selain mahasiswa, antisipasi terhadap paham radikalisme juga dilakukan ketika rekrutmen dosen. Tak hanya itu pembinaan-pembinaan juga sering di lakukan langsung dari pusat, dengan memberikan pemahaman-pemahaman tentang islam yang toleran, islam yang menghargai perbedaan, dan cinta NKRI.
“Jadi kami tidak menampikkan itu ada, tapi kan kita harus melakukan antisipasi langkah-langkah antisipatif untuk jangan sampai UIN Mataram terpapar oleh gerakan radikal,” ujarnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB, Baiq Mulianah, mengatakan pihaknya dari awal sudah mengantisipasi berkembangnya radikalisme di dalam kampus UNU dan bahkan tidak mentolelirnya.
“Kita taglinenya itu kan kampus UNU kampus peradaban bangsa, dan yang dinamakan beradab itu kan kita berani dan siap menghargai diri kita dan menghargai orang lain, ketika kita siap menghargai diri kita sendiri, maka otomatis orang juga akan menghargai kita, maka framenya di UNU itu adalah islam ahlussunnah wal jamaah,” jelas Baiq.
UNU pun mengembangkan pemahaman-pemahaman yang moderat yang dilakukan sejak awal bagi mahasiswa baru. Hal itu agar para mahasiswa tidak terpapar radikalisme.
Bahkan UNU juga memantau keseharian mahasiswanya, tidak hanya ketika berada di kampus, namun juga di media sosial.
Sikap UIN Mataram dan UNU NTB menunjukkan kampus tegas menolak radikalisme dan mendukung penerapan Pancasila serta nilai-nilai kebangsaan di dalam kehidupan kampus dan masyarakat.
No comments:
Post a Comment