Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 dan 2010-2015, Din Syamsuddin menegaskan tidak ada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersyariah karena tidak sesuai dengan ideologi Bangsa Indonesia.
Ia mengatakan Pancasila sangat menghormati dan mementingkan agama.
Oleh karena itu lanjut Din mengatakan, “Jangan beri ruang, kita ini NKRI ber-Pancasila,” tegasnya di Solo, Jawa Tengah kemarin.
Menurut Din NKRI sudah menghormati agama yang ada di Indonesia sesuai dengan syariat. Meski demikian, dikatakannya, bukan berarti Indonesia menjadi negara syariat.
“Apalagi di agama tertentu jangan ada salah pemahaman. Termasuk kalau ada warga negara yang mau menjalankan ibadah, seperti contoh perempuan berjilbab mengamalkan Pancasila. Justru yang mengecam itu yang antipancasila. Ini harus didudukkan. Tetap menjunjung NKRI yang berpegang pada pancasila,” katanya.
Karenanya tambah Din dalm sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, ditambah UUD 1945 pasal 29 itu menjamin kebebasan beragama dan menjalankan ibadah menurut agama masing-masing.
Sebelumnya, Ketua Persatuan Alumni (PA) 212 Haikal Hassan menjelaskan rumusan NKRI syariah yang tertuang dalam Ijtima Ulama IV hanya istilah. Menurut dia, NKRI saat ini sudah bersyariah, ditunjukkan dari adanya lembaga syariah dan peraturan syariah.
Sementara itu, pada kunjungannya ke Kampus UNS beberapa waktu lalu, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Ryamizard Ryacudu mengatakan tidak ada istilah NKRI bersyariah.
“NKRI harga mati. Syariah itu sudah ada di sila pertama Pancasila. Sudah hebat Pancasila, jangan ditambahi lagi,” katanya.
No comments:
Post a Comment