Ambisi Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan Danau Toba ternyata sangat beralasan. Sebab, Danau Toba memiliki potensi yang besar. Tak heran, dalam rencana percepatan pembangunan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Danau Toba menjadi salah satu yang dipilih.
Jokowi menilai kawasan wisata di sekitar Danau Toba, di Kabupaten Toba Samosir dan sekitarnya, memiliki potensi untuk menjadi kawasan wisata kelas super. Maka dari itu, pemerintah akan memperbaikinya secara bertahap.
“Ini pekerjaan besar, kita akan kerjakan satu-satu. Jadi yang pertama tadi, untuk Desa Ulos,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Setkab, Rabu (31/7).
Presiden Jokowi sempat menanyakan kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengenai kapan pekerjaan tersebut akan dimulai, yang dijawab langsung oleh Basuki, “Tahun ini, Pak.”
Menurut Presiden Jokowi, tahun ini mulai dikerjakan perbaikannya kemudian memindahkan bangunan yang tidak sesuai dengan Desa Ulos.
Presiden Jokowi menambahkan pantai pasir putih Situngkir juga berpotensi meraup investasi yang besar.
“Nanti biar dibuatin masterplan-nya dulu, dihitung, baru kita bicara. Saya belum punya bayangan, kelihatan gede sekali,” ujarnya.
“Nanti biar dibuatin masterplan-nya dulu, dihitung, baru kita bicara. Saya belum punya bayangan, kelihatan gede sekali,” ujarnya.
Presiden menegaskan, itulah langkah-langkah yang terus akan dikerjakan agar kawasan Danau Toba betul-betul jadi sebuah kawasan wisata yang kelasnya super.
“Bandaranya siap, infrastruktur sudah dimulai dikerjakan, terus nanti yang tadi di Sibisa tadi juga investasi nanti didorong ke sana,” kata Jokowi.
Danau Toba merupakan destinasi wisata yang memiliki tiga produk, yaitu destinasi alam (nature), budaya (culture), dan buatan manusia (man-made). Untuk destinasi budaya misalnya, Danau Toba memiliki Tari Sigale Gale, Menenun Ulos, Rumah Bolon, Tor-Tor dan Kampung Siallagan.
Sedangkan untuk destinasi alam, wisatawan bisa mengunjungi Danau Toba, Pulau Samosir, Pantai Parbaba, dan Danau di atas Danau. Kemudian untuk destinasi buatan, ada yang tak kalah indah, yaitu The Kaldera Toba Nomadic Escape, Taman Eden 100, Hutan Pinus, dan Salib Kasih.
Dengan ketiga produk yang di miliki Danau Toba tersebut, pemerintah cukup optimistis untuk menyasar pasar-pasar internasional. Sasaran utamanya yaitu wisatawan dari Malaysia dan Singapura. Selain itu, negara-negara potensial lainnya adalah China, India, Jerman, Australia, Perancis dan Hongkong.
Melihat terdapat potensi besar di dalamnya, Presiden Jokowi siap mengucurkan APBN senilai Rp 3,5 T untuk pengembangan Danau Toba sebagai kawasan wisata. Pengucuran dana tersebut memperlihatkan Pemerintah serius mengeksplor kekayaan alam Indonesia agar bernilai ekonomis dan berkelanujutan.
No comments:
Post a Comment