Gerombolan sakit hati dan pemula khilafah seolah tak pernah lelah menyebarkan kebohongan di masyarakat. Berita duka saja masih juga dipolitisir.
Begitulah tingkah dari kelompok ini seperti Haikal Hasan.
Sampai saat ini Haikal Hasan masih terus memprovokasi umat, bahkan dengan mempolitisasi wafatnya kiai kharismatik, atau Ulama KH. Maimoen Zubair.
Haikal Hasan jelas telah melakukan pembohongan publik dengan mencuitkan di media sosial bahwa yang membacakan doa untuk Mbah Moen adalah Rizieq Shihab.
Faktanya, yang membacakan doa pemakaman kepada Ulama Besar Indonesia tersebut bukanlah Rizieq Syihab seperti “bualan” Haikal Hassan tetapi yang membacakan doa tersebut adala seorang Ulama di Makkah.
Kemudian setelah postingannya disanggah oleh pengguna twitter lain, Haikal Hasan memblokir akun penyanggah tersebut dan menghapus cuitan yang dipostingnya.
Dan lucuya, setelah netizen tersebut membongkar “pembohongan publik” yang dilakukan oleh Haikal Hassan terkait siapa yang membaca doa pemakaman terhadah Mbah Moen, Haikal Hassan bukannya minta maaf tetapi malah memblokir akun netizen tersebut.
Artinya ia menyadari bahwa tindakannya salah. Dan untuk menghilangkan bukti dirinya melakukan pembohongan publik, maka Haikal Hasan menghapus cuitan tersebut.
Untuk itu umat Islam jangan mau dibodohi oleh orang-orang seperti Haikal Hasan yang mengaku ulama tapi menyebarkan kebohongan publik. Sungguh memalukan.
No comments:
Post a Comment