Harmoni kehidupan berbangsa dan bernegara harus segera dipulihkan. Oleh karena itu semua pihak harus membangun kembali persatuan dan kesatuan bangsa yang menjadikan Indonesia negara kuat.
Pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK), maka seluruh proses Pemilu 2019 sudah selesai. Menurut Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan selama proses Pemilu 2019 masyarakat Indonesia memiliki pilihan politik berbeda yang berdampak terjadinya polarisasi di masyarakat.
Untuk itu Bamsoet sapaan akrab Bambang Soesatyo ini mendorong semua komunitas dan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama mengakhiri polarisasi yang terjadi masyarakat. Sebab pada akhirnya, polarisasi itu akan berdampak pada melemahnya ketahanan nasional.
“Dari kampret versus cebong menjadi 01 versus 02. Rivalitas itu tidak sehat dan juga tidak produktif. Fakta tentang polarisasi masyarakat ini harus disikapi dengan bijaksana dan bersungguh-sungguh,” ucapnya melalui pernyataan tertulisnya di Jakarta, Ahad (30/6/2019).
Politikus Partai Golkar ini menambahkan, patut untuk diingat dan digarisbawahi oleh semua komunitas bahwa bagi para politisi, tidak ada rivalitas abadi, tidak ada pula musuh abadi, dan tidak ada teman atau anggota koalisi yang abadi.
“Satu-satunya yang abadi dalam politik adalah kepentingan,” ujarnya.
Namun kata dia, jika sudah bicara tentang kepentingan, selalu muncul pertanyaan siapa mendapat apa dan siapa yang harus lebih didahulukan.
“Kalau sudah begitu, jelas bahwa tidak ada alasan sedikit pun bagi semua elemen akar rumput masyarakat Indonesia untuk mempertahankan atau merawat polarisasi sekarang ini,” tegasnya.
No comments:
Post a Comment