Meskipun tidak naik dengan cepat, ekonomi Indonesia semakin tumbuh
berkualitas. Perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren peningkatan
yang semakin positif di tengah ketidakpastian perekonomian global.
“Kita tetap mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang konsisten naik
dari tahun ke tahun. 4,88 di tahun 2015; 5,03 di tahun 2016; 5,07 di
tahun 2017; dan 5,17 di tahun 2018,” kata Menteri Koordinator (Menko)
Bidang Perekonomian Darmin Nasution pada Rapat Kerja bersama Badan
Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR), di Jakarta, Selasa
(25/6) siang.
Hal tersebut didukung dengan tingkat inflasi yang rendah dan
terkendali sesuai dengan target yang ditetapkan dalam APBN. Tak hanya
itu, kualitas pertumbuhan yang semakin baik ditandai dengan tingkat
kemiskinan, tingkat pengangguran, dan rasio gini yang menurun.
“Iklim investasi pun semakin baik. Pada 31 Mei 2019, S&P meningkatkan peringkat rating Indonesia satu tingkat menjadi “BBB” dengan outlook stabil. Indonesia pun mendapat investment grade pada level “BBB” dengan outlook stbbil dari seluruh rating agencies,” papar Darmin.
Tak hanya itu, lanjut Menko Perekonomian, Indonesia masih memiliki
daya tarik sebagai negara tujuan investasi berdasarkan penilaian The
Economist dan IMF. Berdasarkan penilaian IMD World Competitiveness
Yearbook (WCY), peringkat daya saing Indonesia juga naik 11 peringkat
dari peringkat 43 menjadi peringkat 32 pada tahun 2019, serta menjadi
negara dengan peningkatan tertinggi di Asia Pasifik.
Terkait sasaran pembangunan ekonomi di tahun 2020, Pemerintah
menargetkan tingkat kemiskinan sebesar 8,5-9,0%, tingkat pengangguran
sebesar 4,8-5,0%, dan rasio gini sebesar 0,375-0,380.
Adapun asumsi makro dalam Rancangan APBN tahun 2020 yang telah
disepakati pemerintah bersama Komisi VII dan Komisi XI DPR RI antara
lain: pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,2-5,5% (yoy), inflasi di rentang
2,0-4,0 % (yoy), nilai tukar rupiah sebesar Rp14.000 – Rp14.500 per
dollar AS, harga minyak di angka 60 dollar AS/barel, lifting minyak di
angka 734 ribu barel/hari, dan lifting gas sebesar 1.159 BOE/hari.
Rapat kerja yang dipimpin oleh Ketua Badan Anggaran DPR RI Kahar
Muzakir itu juga dihadiri oleh Menko Polhukam Wiranto, Menko PMK Puan
Maharani, dan Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan.
No comments:
Post a Comment