Presiden Joko Widodo (Jokowi)
menegaskan, sejak awal pembentukan kabinetnya termasuk hingga saat ini
tidak ada istilah jatah-jatahan kursi menteri untuk partai politik
pendukungnya. Semua partai pendukungnya sudah mafhum bahwa penyusunan
kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
“Dalam politik bukan masalah, tanya saja
ke partai-partai apa pernah kita bicara masalah menteri, atau menteri
apa? Enggak pernah,” kata Presiden Jokowi dalam wawancara khusus dengan
LKBN Antara, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/6).
Namun demikian, Presiden menilai wajar
jika ada partai-partai tertentu dengan persentase perolehan suara yang
besar mendapatkan kursi menteri yang lebih banyak.
“Kalau beliau-beliau tahu itu hak
prerogatif Presiden, ya logis persentase gede masa diberi menteri satu,
yang persentase kecil diberi menteri empat. Ya enggak begitu, bukan
penjatahan, normal saja,” ujar Presiden Jokowi.
Dengan cara seperti itu, menurut Presiden Jokowi, ia tetap bisa mempertahankan kekompakan koalisi pendukungnya selama ini.
“Nyatanya lima tahun kemarin tidak ada
masalah, semua dengan komunikasi, baik dengan ketua umum partai, dengan
sekjen-sekjen, semua bisa dibicarakan. Saya kira dari pengalaman tidak
ada masalah,” kata Presiden.
Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi
juga menyatakan keterbukaannya jika ada partai politik atau pihak
manapun yang ingin bergabung dengan koalisinya.
“Ya gabung saja, saya kan selalu
terbuka. Siapapun yang mau bersama-sama membangun negara ini, memajukan
negara ini ayo. Kita ini kan tidak kenal oposisi murni, tidak ada. Jadi,
ya kita yang paling penting komunikasi,” ucap Presiden Jokowi.Sumber
No comments:
Post a Comment