Kekonyolan dan kegilaan kubu Prabowo semakin ditunjukkan dengan instruksi kepada para saksi untuk tak tandatangani hasil rekapitulasi di KPU, meskipun para saksi sudah mengikuti dan akui proses tersebut jujur dan adil.
Sebut saja pengakuan saksi yang terjadi di Pasuruan dan Magetan.
Intruksi tak tandatangani hasil rekapitulasi membuktikan bahwa tuduhan kecurangan ala kubu Prabowo hanyalah dibibir saja, sebab tak ada yang dapat dibuktikan dengan data dan fakta dari kebohongan yang didengungkan. Semua itu hanya terkesan propaganda yang justru membuat diri mereka pantas dilabeli sebagai politikus yang gila kuasa dengan menghalalkan segala cara.
Komisioner KPU Kota Pasuruan Basori Alwi, mengatakan rekapitulasi suara Pilpres di Kota Pasuruan tuntas. Perolehan suara pasangan capres-cawapres Jokowi-Ma’ruf unggul atas Prabowo-Sandi. Namun saksi paslon nomor 02 menolak menandatangani hasil rekapitulasi. Pasangan 01 ungggul di 4 kecamatan.
Empat kecamatan yang ada di Kota Pasuruan yakni Gandingrejo, Purworejo, Bugulkidul dan Panggungrejo. Jokowi-Ma’ruf menang meyakinkan di semua kecamatan.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara pada Selasa (30/4) malam, Jokowi-Ma’ruf mendapatkan 71.351 suara. Sementara Prabowo-Sandi meraup 53.943 suara. Sementara suara tidak sah mencapai 4.602.
“Saksi 02 mengikuti semua tahapan rekapitulasi dan mengakui proses berlangsung jurdil. Tapi menolak tanda tangan hasilnya karena merupakan instruksi dari pusat,” kata Basori.
Terkait hal itu, KPU Kota Pasuruan berpegang pada PKPU Nomor 4 Tahun 2019. Penolakan tanda tangan dari saksi disebutnya tak berpengaruh terhadap hasil suara maupun mekanisme rekapitulasi selanjutnya di tingkat provinsi.
Kini hasil rekapitulasi suara Pilpres Kota Pasuruan sudah dikirim ke KPU Provinsi Jatim.
Prabowo oh Prabowo, dua kali melawan Jokowi di pilpres, dua kali juga sujud syukur klaim kemenangan a
Seword
Saksi Prabowo Tak Tanda Tangan Hasil Rekapitulasi Bukan Karena Ada Kecurangan, Tapi Karena Instruksi
Prabowo oh Prabowo, dua kali melawan Jokowi di pilpres, dua kali juga sujud syukur klaim kemenangan atas hitungan kelompoknya sendiri. Dua kali lawan…
tas hitungan kelompoknya sendiri. Dua kali lawan Jokowi, dua kali juga minta Jokowi didiskualifikasi. Dua kali kalah lawan Jokowi, dua kali juga tuduh Jokowi curang tanpa bukti.
Kubu Prabowo mengatakan hasil real count versi mereka Prabowo yang menang, tapi giliran diajak buka data, mereka bilang itu rahasia. Bahkan tempat mengadakan real count pun tak jelas dimana.
Berbeda dengan KPU dan kubu Jokowi yang jelas-jelas mengadakan real count masing-masing, siap buka data dan tempatnya juga jelas. Bahkan kubu Prabowo pun diundang jika mau melihat prosesnya. Namun undangan itu ditolak.
Instruksi tak menandatangani rekapitulasi suara juga menunjukkan kubu Prabowo tidak siap kalah dalam Pilpres 2019. Seharusnya jika tidak siap kalah, Prabowo jangan mencalonkan diri sebab sikap tersebut menunjukkan Prabowo tidak layak menjadi pemimpin terhadap diri sendiri, apalagi pemimpin negara.
No comments:
Post a Comment