Cuma gelar jahat yang layak disematkan pada orang-orang yang tega mengorbankan kepentingan bangsa dan negara demi kepentingan pribadi dan golongan.
Gelar tersebut pantas diberikan kepada Kilan Zein. Sosoknya sebagai seorang provokator hanya sukanya menghasut, memprovokasi dan membuat gaduh negara tanpa pernah bisa membuktikannya.
Provokasi Kivlan yang terbaru adalah berbicara di depan banyak orang dengan isi yang dituding sarat akan pelanggaran makar. Atas dasar itulah, Rabu, 8 Mei 2019, Kivlan dilaporkan ke Bareskrim Polri atas tuduhan makar dengan nomor LP/B/0442/V/2019/Bareskrim.
Perkara yang dilaporkan adalah tindak pidana penyebaran berita bohong (hoax) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 14 dan atau Pasal 15 terhadap keamanan negara/makar UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 107 jo Pasal 87 dan atau Pasal 163 bis jo Pasal 107.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka makar pada Jumat, 10 Mei 2019, Kivlan dicekal ke luar negeri agar bisa memenuhi panggilan polisi pada Senin, 13 Mei 2019 untuk kasus dugaan makar. Surat panggilan diserahkan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Gate 22, tepat sebelum Kivlan naik pesawat.
“Ya dicekal,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. Polisi takkan sembarangan mengeluarkan surat pencekalan.
Kivlan memang sudah terbukti berada di bandara untuk terbang ke luar negeri.
Jika Kivlan memang punya bukti-bukti seperti yang dia teriakkan sejak dulu, Kivlan justru punya banyak kesempatan untuk membuktikan semua tuduhannya pada polisi di pemanggilannya Senin nanti.
Jika tidak, maka cuma macan ompong tak tahu diri yang beraninya teriak provokasi sana sini tapi ujung-ujungnya dicekal polisi karena kedapatan di bandara hendak ke luar negeri.
Masa tua Kivlan yang seharusnya dihabiskan dengan bermain gembira bersama cucu-cucu tercinta, justru kini malah harus berurusan dengan hukum akibat perbuatannya sendiri yang hobi memberontak, menantang, memprovokasi dan membuat gaduh negara tanpa bukti.
No comments:
Post a Comment