CIREBON - Lantunan musik gamelan yang sudah dimainkan sejak pukul 17.30 WIB itu, menemani kedatangan satu-persatu umat hindu Cirebon ke Pura Agung Jati Pramana, Kota Cirebon, Jawa Barat, pada Rabu (6/3/2019). Mereka hadir untuk memulai ritual menyambut hari raya nyepi dan tahun baru Saka ke 1941.
Dengan pakaian khasnya, Iwayan Suhardika, selaku Ketua Pasraman Widyalaya Kota Cirebon menjelaskan, kalau toleransi umat beragama di Kota Cirebon masih sangat terjaga. Hal tersebut bisa dilihat saat umat hindu di Cirebon bisa melaksanakan rangkayan hari raya nyepi dengan khidmat, tanpa ada gangguan sedikitpun.
"Selama ini tidak pernah ada gesekan di masyarakat. Toleransi disini sangat luar biasa dijaga. Di sini ada Klenteng, Masjid, dan Pura ini. Kami selalu rukun, " ucap dia, kepada Okezone, Rabu (6/3/2019) malam.
Menurutnya, dalam menjaga keberagaman tersebut, banyak hal yang harus dilakukan. Ia memberi contoh seperti kegiatan anak muda di Kota Cirebon, yang membentuk forum Pemuda Lintas Kepercayaan.
"Mereka selalu melakukan diskusi di tempat-tempat ibadah. Ini kegiatan yang sangat bagus, " ujarnya.
Sementara itu, ia juga menyampaikan, perayaan hari raya nyepi merupakan momen untuk ikut serta, dalam mensukseskan Pemilu 2019 mendatang.
"Dengan tema Catur Brata Nyepi, kita sukseskan Pemilu 2019 agar berjalan damai, " imbuhnya.
Ia berharap, dalam perayaan nyepi tahun ini, umat hindu di Cirebon bisa mengintropeksi diri sendiri dalam kehidupannya, khususnya bisa memilih antara yang benar dan salah.
Sumber : https://news.okezone.com/read/2019/03/07/525/2026933/potret-toleransi-di-kota-wali-dalam-perayaan-hari-raya-nyepi
No comments:
Post a Comment