Foto: Jokowi di depan pendukungnya di Yogyakarta. (Andhika-detikcom)
Yogyakarta - Capres Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai hasil perolehan suaranya pada Pilpres 2014 sebesar 56% di DIY. Ia menargetkan Pilpres 2019 mendapat suara di atas 70%.
"Catatan saya, di tahun 2014 lalu di Yogya itu kita hanya dapat 56%. Kita ingin di 2019 kita harus dapat di atas 70%. Sanggup bapak ibu? Saya kalau berikan angka realistis, lewat kalkulasi dan perhitungan. Tetapi ini perlu kerja keras," ujar Jokowi dalam acara deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).
Jokowi mengingatkan pendukungnya untuk melawan hoaks menjelang Pilpres 2019 yang kurang dari 4 minggu lagi. Sebab, kata Jokowi, masih banyak beredar berita bohong yang menyasar dirinya.
"Ada yang kabarkan kalau Jokowi-Ma'ruf menang pendidikan agama akan dihapuskan. Itu kabar bohong fitnah dan hoaks. Kalau Jokowi menang, azan akan dilarang. Hati-hati kabar-kabar seperti ini. Hati-hati. Ini adalah cara-cara berpolitik yang tidak beretika dan bertata krama," kata Jokowi.
Tidak hanya substansi kampanye yang disampaikan Jokowi. Ia juga menceritakan masa lalunya saat menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
"Saya dididik dan ditempa di Yogya. Kalau ada yang bertanya kepada saya Sagan, saya tahu. Kalau ada yang bertanya mengenai Jalan Kaliurang saya juga tahu. Kalau ada yang tanya Pogung saya tahu. Nonton sekaten saya sering. Jadi Yogya adalah tempat saya dididik dan ditempa," bebernya.(dkp/zak)
Sumber
Yogyakarta - Capres Joko Widodo (Jokowi) berbicara mengenai hasil perolehan suaranya pada Pilpres 2014 sebesar 56% di DIY. Ia menargetkan Pilpres 2019 mendapat suara di atas 70%.
"Catatan saya, di tahun 2014 lalu di Yogya itu kita hanya dapat 56%. Kita ingin di 2019 kita harus dapat di atas 70%. Sanggup bapak ibu? Saya kalau berikan angka realistis, lewat kalkulasi dan perhitungan. Tetapi ini perlu kerja keras," ujar Jokowi dalam acara deklarasi Alumni Jogja Satukan Indonesia di Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (23/3/2019).
Jokowi mengingatkan pendukungnya untuk melawan hoaks menjelang Pilpres 2019 yang kurang dari 4 minggu lagi. Sebab, kata Jokowi, masih banyak beredar berita bohong yang menyasar dirinya.
"Ada yang kabarkan kalau Jokowi-Ma'ruf menang pendidikan agama akan dihapuskan. Itu kabar bohong fitnah dan hoaks. Kalau Jokowi menang, azan akan dilarang. Hati-hati kabar-kabar seperti ini. Hati-hati. Ini adalah cara-cara berpolitik yang tidak beretika dan bertata krama," kata Jokowi.
Tidak hanya substansi kampanye yang disampaikan Jokowi. Ia juga menceritakan masa lalunya saat menempuh pendidikan di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
"Saya dididik dan ditempa di Yogya. Kalau ada yang bertanya kepada saya Sagan, saya tahu. Kalau ada yang bertanya mengenai Jalan Kaliurang saya juga tahu. Kalau ada yang tanya Pogung saya tahu. Nonton sekaten saya sering. Jadi Yogya adalah tempat saya dididik dan ditempa," bebernya.(dkp/zak)
Sumber
No comments:
Post a Comment