Berita bohong alias hoaks, serta fitnah, dan ujaran kebencian, telah mewarnai kontestasi politik beberapa bulan terakhir. Hal itu mengakibatkan masyarakat terpecah belah dan mulai timbul rasa saling tidak percaya.
Atas keprihatinan itu, Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menegaskan masyarakat Indonesia harus memerangi hoaks, fitnah dan ujaran kebencian dan menciptakan kesejukan menuju pemungutan suara Pemilu 2019 yang masih tersisa 23 hari lagi.
Oleh karena itu, GP Anshor, tegas Gus Yaqut meminta masyarakat tidak mempercayai isu akan adanya kerusuhan menjelang, saat dan paska Pemilu 2019, dan tidak perlu khawatir akan adanya intimidasi dari kelompok tertentu.
“GP Ansor mendorong sekaligus percaya Polri dibantu TNI bertindak profesional dalam menjamin stabilitas politik dan keamanan Pemilu 2019. Oleh karena itu, masyarakat diimbau tidak perlu ragu atau takut menggunakan hak pilih mereka pada 17 April 2019 mendatang,” katanya usai Apel Kebangsaan Satu Janji Satu Negeri di Alun-alun Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (24/3/2019).
Gus Yaqut mengatakan, Pimpinan Pusat GP Ansor menginstruksikan kepada semua kader GP Ansor dan Banser untuk membantu Polri dan TNI mengamankan situasi hari pemungutan suara dan penghitungan suara di TPS-TPS seluruh Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PP GP Ansor, Abdul Rochman menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan Rapat Koordinasi Nasional GP Ansor se-Indonesia di Jakarta.
“Rakornas akan membahas situasi politik terkini, terutama menyangkut pemilu serentak. Selain itu GP Ansor juga akan mendeklarasikan gerakan Rabu Putih, yaitu sebuah gerakan masyarakat yang bertujuan memaksimalkan tingkat partisipasi pemilih Indonesia datang ke TPS dan menggunakan hak pilihnya/mencoblos pada Pemilu 17 April 2019 secara bebas dan nyaman, tanpa rasa takut atau merasa terintimidasi oleh kelompok mana pun,” ujarnya.
Untuk diketahui, gerakan “Rabu Putih” merupakan gerakan inspiratif yang bisa mencegah konflik sosial di masyarakat akibat Pemilu 2019 dan mengedukasi masyarakat. Oleh karena itu, gerakan serupa harus dicontoh oleh Ormas lain sebagai tanda partisipasi dalam bernegara.
No comments:
Post a Comment