JAKARTA – Capres Joko Widodo alias Jokowi angkat bicara soal banyaknya hoaks bertebaran di media sosial karena adanya tim sukses yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan maksud Jokowi.
Menurutnya, Jokowi menegaskan bahwa tak pernah minta bantuan dengan pihak asing. Hasto pun menuding capres Prabowo Subianto yang kerap pakai jasa konsultan asing sejak Pilpres 2009.
“Kalau kita lihat seluruh originalitas kepemimpinan Pak Jokowi kan percaya kekuatan pada kekuatan sendiri. Sejak tahun 2009 kita tahu Pak Prabowo itu didampingi oleh konsultan asing dan saya menjadi saksi terhadap hal tersebut,” kata Hasto di Gedung Joang ’45, Jl Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat, Minggu (3/2).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini menjelaskan, Jokowi pada dasarnya menyampaikan persoalan bagaimana membangun martabat dan kepribadian dalam memenangkan pemilu sesuai cara-cara Indonesia.
“Jangan impor budaya luar. Budaya hoaks, fitnah yang justru memperkeruh suasana. Pak Jokowi mengingatkan bahwa mari kita berdemokrasi dengan cara cara Indonesia,” ujar Hasto.
Sebelumnya, Capres nomor urut 01, Joko Widodo atau Jokowi menginginkan kontestasi Pilpres 2019 diisi dengan cara berpolitik yang mendidik dan memberikan edukasi positif kepada masyarakat.Namun kenyataan saat ini justru sebaliknya. Hoaks dan fitnah bertebaran di media sosial.
Menurut Jokowi, banyaknya hoaks yang bertebaran di medsos karena adanya tim sukses yang melakukan propaganda ala politik Rusia. Propaganda itu disebut untuk menyebarkan fitnah dan hoaks kepada masyarakat.
“Yang dipakai konsultan asing. Enggak mikir ini memecah belah rakyat atau tidak, enggak mikir mengganggu ketenangan rakyat atau tidak, ini membuat rakyat khawatir atau tidak. Membuat rakyat takut, enggak peduli,” kata Jokowi saat bertemu sedulur kayu dan mebel di Solo, Minggu (3/2/2019).
Jokowi tak menyebut konsultan asing apa yang digunakan kubu Prabowo-Sandi. Namun, ia sempat menyinggung soal propaganda Rusia. “Seperti yang saya sampaikan, teori propaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya sehingga rakyat menjadi ragu. Memang teorinya seperti itu,” kata Jokowi.
Jokowi mencontohkan soal hoaks mengenai tujuh kontainer surat suara tercoblos. Juga mengenai hoaks penganiayaan Ratna Sarumpaet, yang saat itu masih bergabung dalam Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi.
Jokowi juga sempat menyinggung soal dirinya yang selama ini disebut sebagai antek asing. Namun, pada kenyataannya, kubu Prabowo-Sandi-lah yang menggunakan konsultan asing dalam menghadapi Pilpres 2019.
“Konsultannya konsultan asing. Terus yang antek asing siapa? Jangan sampai kita disuguhi kebohongan yang terus-menerus. Rakyat kita sudah pintar, baik yang di kota atau di desa,” kata dia.
No comments:
Post a Comment