JAKARTA – Pemilihan Umum 2019 dinilai masih rawan dari serangan isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). Kemunculan isu tersebut rentan menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat.
Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menyebut, pemilu saat ini masih dirasa kurang aman dan damai. Pasalnya, masih diwarnai dengan munculnya ancaman radikalisme, intoleransi, dan terorisme.
"Harapan kami pemilu ini damai, aman, penuh kegembiraan, tanpa ada gerakan yang bisa mengganggu pemilu dan menimbulkan keretakan sosial," kata Karyono dalam diskusi 'Pemilu Damai Tanpa Radikalisme, Intoleransi, dan Terorisme' di Lentera Cafe, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 16 Februari 2019.
Selain SARA, ujar Karyono, masyarakat juga masih diresahkan dengan maraknya informasi palsu atau hoaks terkait pesta demokrasi lima tahunan tersebut. "Itu mengkhawatirkan. Jangan sampai hal itu mengganggu proses pemilu," ucap Karyono.
Sementara Ketua Progres 98 Faizal Assegaf berharap kepada seluruh pihak untuk menahan diri satu sama lain. Tujuannya adalah menciptakan proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan aman dan damai.
"Yang ada bangun solidarisme dan menangkan rakyat, bukan dengan intoleransi dan hoaks," tutur Faizal di kesempatan yang sama.
(han)
Sumber : https://news.okezone.com/read/2019/02/17/337/2018989/isu-sara-dan-hoaks-dinilai-masih-meresahkan-proses-pemilu-2019
No comments:
Post a Comment