Jakarta - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Jokowi-Ma'ruf belakangan mendapatkan banyak dukungan dari para alumni di sejumlah Perguruan Tinggi. Tengok saja, pada Minggu 3 Januari 2019, Alumni Diponegoro yang berisi kumpulan perguruan negeri dan swasta Jateng memberikan dukungan.
Yang terbaru, pasangan calon nomor urut 01 itu akan mendapatkan dukungan dari alumni lintas fakultas dan kampus Trisakti Jakarta yang diberi nama Alumni Trisakti Pendukung Jokowi. Mereka secara resmi akan mendeklarasikan pada 9 Februari 2019 di Basket Hall Senayan, Jakarta.
Sekretaris Jenderal Alumni Trisakti Pendukung Jokowi, Sarah Wijanarko, di Posko Cemara mengatakan, pihaknya memiliki misi memenangkan pasangan Jokowi-Ma'ruf dan siap berkampanye positif.
"Upaya untuk mendorong penuntasan kasus tragedi 1998 adalah salah satu alasan kami mendeklarasikan diri dalam memberikan dukungan kepada Jokowi-Amin. Karena kami merasa harus berdiri berdampingan dengan calon yang tidak memiliki noda masa lalu yang terlibat dalam rezim orde baru, maupun tragedi pelanggaran HAM," ucap Sarah di lokasi, Senin (4/2/2019).
Dia menegaskan, pihaknya juga memiliki kekhawatiran besar, jika bukan Jokowi yang memimpin, maka adanya peniadaan kasus-kasus besar. "Dengan melupakan kasus-kasus HAM masa lalu secara perlahan atau tidak akan pernah tuntas kasus-kasus HAM di masa lalu," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menilai, kinerja yang ditunjukkan Jokowi memperlihatkan kerja nyata. "Program yang sudah ada ini perlu dikawal, agar bisa berlanjut dengan baik dan berkesinambungan," ungkap Sara.
Jangan Diam
Sementara itu Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mengatakan, dukungan kaum intelektual kepada paslon 01 merupakan berkah tersendiri. Dimana, biasanya bergerak secara individu, justru sekarang berkelompok.
"Kaum intelektual memang jangan diam. Tapi harus tergerak dan bergerak untuk terlibat aktif dalam politik. Derasnya dukungan kaum intelektual kepada paslon 01 menandakan bahwa selama ini kinerja Jokowi dianggap baik. Dan para intelektual dalam menilai seseorang dengan ukuran-ukuran yang jelas dan objektif," kata Ujang.
Dia menegaskan, kekuatan intelektual bisa menjadi basis legitimasi bagi paslon 01 untuk bersemangat dalam membangun Indonesia dalam lima tahun ke depan.
"Jika terjadi sinergi antara kekuatan kaum intelektual dengan kekuatan rakyat, maka peluang 01 untuk menang kembali sangat besar," ungkapnya.
Menurut dia, dukungan alumni perguruan tinggi menandakan basis dukungan Paslon 01, bukan hanya dari kalangan rakyat biasa, yang selama ini menjadi kekuatan bagi Jokowi.
"Tetapi juga didukung kaum terpelajar yang biasa bersikap kritis dan objektif," pungkasnya.
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/3887537/derasnya-dukungan-kaum-intelektual-dinilai-tanda-kinerja-jokowi-baik
No comments:
Post a Comment