JAKARTA – Catatan peneliti Departemen Ekonomi, Fajar B. Hirawan mengemukakan bahwa berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung stabil di kisaran angka 5% dalam 3 tahun terakhir dan memiliki tren meningkat meskipun tipis. Pertumbuhan investasi dan ekspor masing- masing tumbuh 6,15% dan 9,09% pada 2017 dibandingkan 2016 yang hanya 4,47% dan -1,57%.
Pemerintah mampu menjaga angka inflasi di bawah 4% sesuai dengan target APBN serta masih dalam kisaran target BI, yaitu 2,5-4,5% dan menekan kenaikan harga bahan pangan, menurunkan angka kemiskinan mencapai single digit 9,82% dan pengangguran ke angka 5,13 persen pada Februari 2018.
Di tahun 2018, pertumbuhan ekonomi berdasarkan provinsi menunjukkan Papua sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di angka 28,9%. Mayoritas provinsi di Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional. Dalam perspektif Asia rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 3 tahun terakhir masih lebih baik dibandingkan Thailand, Hong Kong, Korea Selatan, dan Singapura.
Indonesia dalam 3 tahun belakangan ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi kita sudah mulai mengarah ke pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Meskipun cenderung stabil di kisaran angka 5 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu menurunkan angka kemiskinan, bahkan berdasarkan data BPS Maret 2018, angka kemiskinan Indonesia berhasil mencapai single digit, yaitu 9,82 persen.
Dari sisi ketenagakerjaan, pertumbuhan ekonomi yang stabil di kisaran 5 persen juga telah mampu menurunkan angka pengangguran ke angka 5,13 persen pada Februari 2018. Angka ini masih berada dalam kisaran target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015- 2019, yaitu sebesar 5-5,2 persen. Memang masih banyak pekerjaan rumah yang perlu dilakukan oleh pemerintah dalam menangani permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, khususnya terkait dengan perkembangan teknologi digital, yang kemungkinan besar akan mengubah struktur tenaga kerja di Indonesia.
Penanganan permasalahan ketenagakerjaan akibat terjadinya transformasi struktural, yang diindikasikan mulai terjadi sejak 2008 di Indonesia atau bahkan di Asia Pasifik perlu menjadi prioritas bagi pemerintahan Jokowi. Karena, digitalisasi di sektor ekonomi tidak dapat tertahan lagi dan pemerintah perlu menjadikan hal ini sebagai momentum untuk penguatan ekonomi nasional.
Kinerja tim ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi perlu diapresiasi karena mampu menyusun dan melaksanakan kebijakan ekonomi yang optimal di tengah ketidakpastian perekonomian global untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
No comments:
Post a Comment