WIKA Berangkatkan 311 Pekerja Garap Proyek Di Luar Negeri

Jakarta – Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di era Jokowi-JK saat ini dalam kondisi yang stabil dan kondusif, bahkan mampu berekspansi hingga ke luar negeri. Hal tersebut merupakan bukti dari kerja nyata pemerintah.

Menteri BUMN, Rini Soemarno bahwa PT Wijaya Karya (WIKA) memberangkatkan 311 pekerja Indonesia mulai dari tukang hingga insinyur ke Aljazair, Nigeria dan Taiwan untuk menggarap proyek-proyek di negara tersebut.

“Saya sangat bangga dengan para duta bangsa yang telah terpilih mewakili WIKA, mewakili negara ini pada proyek-proyek infrastruktur strategis di Aljazair, Niger, Nigeria, Senegal, Uni Emirat Arab, Taiwan, Myanmar, Malaysia, Filipina, dan Timor Leste,” kata Rini dalam sambutannya.

Para pekerja dilabeli dengan sebutan “Duta Bangsa” dan Pemerintah mengapresiasi ekspansi pekerja Indonesia di luar negeri serta mengimbau seluruh aspek yang dibutuhkan pekerja diperhatikan.

“Selalu tunjukkan kapasitas saudara-saudara sebagai tenaga kerja professional yang kompetitif. Sekaligus untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan hebat,” imbuh Rini.

Manajer Divisi Afrika dan Timteng WIKA Mahendra Vijaya menerangkan bahwa WIKA akan memberikan seluruh aspek kesejahteraan para pekerja yang ada di luar negeri. Mulai dari makan hingga hunian akan dijamin oleh perusahaan

“Pekerja dapat seluruh fasilitas, baik hunian, akomodasi seperti makan, pengurusan dokumen, termasuk urusan kesehatan seperti asuransi,” ujarnya .

Selain itu, mereka para pekerja juga akan mendapatkan gaji sekitar 2-3 kali lebih besar dari gaji yang mereka dapat di dalam negeri. Namun itu tergangung dari posisi dan ketentuan hukum di negara masing-masing.

Saat ini total pekerja Indonesia yang sudah dikirim oleh WIKA untuk mengerjakan proyek diluar negeri sebanyak 1.500 orang. Sehingga jika ditotal maka sudah ada 1.800 lebih pekerja Indonesia yang sudah dikirim WIKA. Tahun depan diperkirakan perusahaan akan kembali mengirim 1.900 pekerja Indonesia ke luar negeri seiring dengan jumlah proyek di luar negeri yang didapat perusahaan.